Turnamen Pramusim Batal Digelar, Persib Fokus Lakoni AFC Cup 2015
Turnamen Pramusim Batal Digelar, Persib Fokus Lakoni AFC Cup 2015 Oleh: JB-04

Jurnal Bandung – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah mengetahui kabar batalnya Turnamen Pramusim bertajuk Qatar National Bank (QNB) Indonesia Championship Cup 2015.
Padahal, Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurjaman menganggap, turnamen pramusim tersebut bisa menjadi ajang untuk mematangkan persiapan menghadapi liga domestik Tanah Air yang rencananya akan digelar September mendatang.
“Kabar tersebut (batal turnamen) membuat pemain agak sedikit down lagi. Jelang latihan semua sudah pada tahu, di bus saja sudah ngeliatin. Artinya, mental mereka (pemain) sudah mulai terasa lagi,” ujar Djanur kepada Jurnal Bandung seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Pusdik Armed, Jalan Baros, Kota Cimahi, Rabu (20/5).
Bagi pelatih, kata Djanur, tugas untuk mengembalikan mental pemain tentunya sangat berat. Apalagi, pada 27 Mei nanti, Persib Bandung akan melakoni babak 16 besar Asian Football Confederation (AFC) Cup 2015 melawan Kicthee SC.
“Tugas saya harus membangkitkan (mental) mereka. Yang penting kita fokus dulu ke tanggal 27 (Mei). Yang kita pikir itu, setelah itu baru memikirkan yang lain. Karena bagaimanapun sangat berdampak. Kita tunggu kebijakan manajemen seperti apa,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Kapten Kesebelasan Persib Bandung Atep. Menurut dia, keputusan ini jelas merugikan banyak pihak, terutama untuk pemain.
Sebab, dengan batalnya turnamen, sebagian besar pesepak bola Tanah Air bisa dipastikan kehilangan mata pencahariannya.
“Sempat kami semangat saat PT Liga menggelar pramusim. Tapi setelah mendengar kabar batal, tentu kami kecewa,” kata Atep.
Atep pun berharap perseteruan antara kubu Menpora dan PSSI bisa mereda agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Untuk diketahui, PT Liga Indonesia akhirnya membatalkan penyelenggaraan Turnamen Pramusim Indonesia Championship Cup 2015 yang sedianya mulai bergulir 26 Mei mendatang.
Alasan utama pembatalan adalah tidak didapatnya rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Dengan tidak adanya rekomendasi dari BOPI, praktis Liga dan klub tidak bisa mengurus perizinan keramaian ke kepolisian.