Tuntaskan Kawasan Kumuh, Oded Janji Akan Terus Bangun Apartemen Rakyat

Oleh: Redaksi

foto net
foto net

Jurnal Bandung – Sejumlah kawasan kumuh masih menjadi persoalan yang dihadapi Pemkot Bandung. Untuk menuntaskan persoalan tersebut, Pemkot Bandung berjanji akan terus membangun rumah susun yang bisa dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah atau dikenal dengan apartemen rakyat.

Menurut Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, pembangunan apartemen rakyat merupakan salah satu upaya jangka panjang yang akan dilakukan Pemkot Bandung untuk membenahi kawasan kumuh di kota berjuluk Parijs Van Java ini. Pihaknya kini tengah menyiapkan rencana pembangunan apartemen rakyat di sejumlah lokasi di Kota Bandung.

“Semua unsur kami perbaiki dari fisik dan non-fisik secara bertahap. Sekarang, menata kawasan kumuh dengan pola pembangunan vertikal jadi prioritas dan program pembangunan apartemen rakyat diperbanyak,” ujar Oded kepada Jurnal Bandung, di Bandung, Senin (28/9).

Seperti diketahui, di tengah gencarnya upaya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial mempercantik Kota Bandung, masih ada sisi lain Kota Bandung yang masih jadi persoalan pelik, yakni persoalan kepadatan penduduk dan insfrastrukturnya yang semrawut.

Berdasarkan data Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung, kawasan padat penduduk (kumuh) di Kota Bandung mencapai 454 kawasan dengan luas 1.457.45 hektare. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2008 lalu yang hanya sekitar 308 kawasan.

Oded menyatakan, selain menerapkan pola pembangunan vertikal, tahun ini, pihaknya juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk program inovasi pembangunan dan pemberdayaan kewilayahan (PIPPK).

Melalui program dan dana yang digelontorkan, pihaknya mencoba merangsang aparat kewilayahan dan masyarakat untuk ikut serta menata wilayahnya masing-masing. Sebab, tambah Oded, tanpa bantuan dari aparat kewilayahan, setiap pembangunan yang dilakukan tidak akan berdampak langsung terhadap masyarakat.

“Harapannya, dengan dana tersebut, disambut sistem kolaborasi masyarakat. Saya yakin, masa enggak ada perubahan,” ucapnya.

Oded yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung menambahkan, masalah kemiskinan masih mewarnai persoalan yang dihadapi Kota Bandung. Kini, setidaknya terdapat 600.000 warga kategori miskin di Kota Bandung.

“Secara bertahap akan kami perbaiki karena tujuan pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya.

Sekretaris Distarcip Kota Bandung Tono Rusdiantono membenarkan, pihaknya tengah menyiapkan pembangunan apartemen rakyat di Kota Bandung. Tahun depan, rencananya akan ada pembangunan lima apartemen rakyat di lima lokasi di Kota Bandung.

Kelima apartemen rakyat tersebut akan dibangun di lahan Paldam Jalan Jakarta, Derwati di kawasan Gedebage, Nyegseret di Kecamatan Astana Anyar, Sadang Serang, dan Cingised. Diperkirakan, akan ada 1.500 hunian baru dari 5 lokasi apartemen rakyat tersebut.

“1 rumah susun itu diperkirakan ada 300 hunian. 2016 akan ada 5 lokasi yang dibangun, jadi ada 1.500 hunian,” sebutnya.

Anggaran pembangunan apartemen rakyat juga telah tersedia. Sebab, pembangunan apartemen rakyat disokong dana bantuan pemerintah pusat dan provinsi. Sementara pemerintah kota hanya menyediakan lahan.

“Pemkot lahan, kementerian gedung, dan provinsi sarana prasarana umumnya,” tandas Tono.

Tinggalkan Balasan