Tokoh Asal Jabar Harus Memberikan Kontribusi Terbaiknya

Oleh: Yuga Khalifatusalam

foto net
foto net


Jurnal Bandung – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan harapannya terhadap potensi perikanan Jawa Barat. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri silaturahmi pimpinan daerah dan tokoh Jabar, di Jakarta, Kamis (13/11) malam.

Acara bertajuk ‘Rampak Sauyunan Ngawangun Jawa Barat’ itu dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Menteri Kabinet Indonesia Hebat asal Jabar, serta sejumlah tokoh Jabar lainnya.

Dalam sambutannya, Susi mengapresiasi sejumlah perkembangan di Jabar, seperti pembangunan infrastruktur. Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Jabar saat ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, sebagai mantan nelayan yang kini menjadi orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi berharap pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota bersama-sama meningkatkan pembangunan infrastruktur kawasan laut.

Besarnya potensi ikan yang dimiliki Jabar, kata Susi, harus dikelola dengan baik agar menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat.

“Pemda Jabar agar terus memperhatikan pembangunan sarana fisik dan nonfisik di Jabar, khususnya pada bidang perikanan, agar lebih baik lagi ke depannya,” kata Susi.

Menteri nyentrik ini pun berharap adanya tata kelola lingkungan laut yang berkelanjutan. Hal Ini dinilai penting agar keseimbangan ekosistem wilayah laut tetap terjaga.

Sebagai contoh, dia berharap pemerintah daerah mengeluarkan peraturan daerah tentang perlindungan mangrove. Bahkan, menurutnya, harus ada larangan penjualan lobster dan kepiting yang bertelur agar populasinya tetap terjaga.

Selain itu, Susi pun berharap pemerintah daerah memberi perhatian yang lebih kepada nelayan. Menurutnya, kualitas nelayan asal Jabar lebih unggul dibandingkan provinsi lainnya.

Dia menjelaskan, ilmu yang dimiliki nelayan asal Jabar ini telah ditransferkan ke nelayan di provinsi lain untuk meningkatkan hasil produksi.

“Jawa Barat itu, sebetulnya, kalau tadi dibilang petaninya paling pintar, nelayannya juga paling pintar. Jadi Jawa Tengah, Jawa Timur, nelayan-nelayan lobsternya itu dididik oleh nelayan-nelayan kita (Jawa Barat) yang kita bawa beberapa tahun yang lalu. Termasuk Pulau Simelu (Aceh), di sana ada pengepulan lobster dengan 200 nelayan yang bisa mendapatkan 16 hingga 30 miliar per tahun sejak tahun 2005,” bebernya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pun berharap, seluruh tokoh Jabar harus bersama-sama memberi kontribusi terbaiknya. Bahkan, gubernur yang akrab disapa Aher ini menginginkan agar para tokoh Jabar lebih proporsional dalam memperhatikan Jabar.

“Perlunya memperhatikan daerah asal untuk proporsionalitas, karena hal tersebut hingga akhir hayat tidak akan pernah berubah. Oleh karena itu, sangatlah wajar dalam posisi proporsional kita memperhatikan tempat dimana kita berasal,” tutur Aher.

Gubernur pun meminta kepada seluruh tokoh Jabar yang hadir agar terus membangun kebersamaan demi kesejahteraan warga Jabar.

“Tidak akan lagi memilih dan mendukung orang Jabar yang telah duduk di pemerintahan atau legislatif pusat, apabila tidak memberikan perhatian dan perannya dalam membanguan Jabar,” kelakarnya.

Di samping itu, Aher pun menyampaikan berbagai kemajuan yang telah dicapai Jabar seperti bidang pendidikan dan infrastruktur. Acara ini dihadiri juga oleh tokoh asal Jabar lainnya seperti Menteri Agraria dan Perencanaan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, sesepuh Jabar yang juga anggota DPR RI Popong Otdje Djunjunan, Mantan Wakapolri Adang Daradjatun, Mantan Wagub Jabar ke-10 Dede Yusuf, serta para pengusaha asal Jabar.

Selain menjadi ajang silaturahmi, pertemuan ini pun diharapkan menjadi fasilitas komunikasi antar tokoh, pejabat, dan pemangku kepentingan lainnya demi pembangunan dan kemajuan Jabar.

Tinggalkan Balasan