Tim Bola Voli Putra Jabar Lumat DKI 3-0
Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnal Bandung – Tim Bola Voli Putra Jawa Barat di luar dugaan berhasil unggul 3-0 atas Tim DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNA) XIII/2015 di Gor C-tra Arena, Kota Bandung, Jumat (11/9).
Meski menang telak, pebola voli putra Jabar harus berjuang keras untuk mengalahkan tim ibu kota ini. Pertandingan berjalan seru sejak set pertama. Tim tuan rumah pun berhasil melakukan sejumlah smash keras hingga akhirnya unggul 25-15.
Memasuki set kedua, tempo permainan semakin meningkat dengan diperagakannya smash keras oleh kedua tim. Kejar mengejar poin pun terjadi hingga Jabar kembali unggul di set kedua.
Tertinggal 0-2, Tim Bola Voli Putra DKI Jakarta semakin menunjukkan permainan terbaiknya. Meski berhasil unggul 25-21, pada set ketiga ini pemain Jabar harus bersusah payah menahan pukulan keras para pemain DKI Jakarta yang berpostur tinggi merata ini.
Pelatih bola voli putra Jabar Agus Irawan mengatakan, kemenangan atas DKI Jakarta ini di luar perkiraannya. Terlebih, kemenangannya ini diraih dengan skor 3-0.
“Terus terang ini di luar prediksi,” kata Agus kepada Jurnal Bandung, seusai pertandingan.
Menurutnya, tim DKI Jakarta banyak diperkuat pemain profesional.
“Memang pelajar, tapi mereka banyak yang bermain di klub profesional,” katanya.
Kemenangan ini menjadi modal penting dalam menghadapi pertandingan lanjutan menghadapi tim bola voli putra Bandar Lampung, di tempat yang sama, Sabtu (12/9).
Jika sebelumnya mengincar klasemen kedua, Agus optimistis Jabar akan meraih juara pool. Jabar sendiri tergabung ke dalam pool B bersama DKI Jakarta dan Bandar Lampung.
“Kemenangan ini mempermudah kami. Kalau kami juara pool, kemungkinan lawannya lebih mudah. Tapi kalau runner up, lawan berikutnya antara Jatim atau Jateng,” terangnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pihaknya melakukan persiapan seadanya untuk menghadapi POPNAS 2015 ini. Selain itu, materi pemain pun tergolong pas-pasan karena cukup banyak pebola voli putra Jabar yang gagal tampil akibat cedera.
“Kami hanya empat kali TC, itu juga hanya empat hari, terus pulang lagi ke daerah-masing. Terus seperti itu selama empat kali. Seminggu sebelum pertandingan, baru kami berkumpul lagi untuk berlatih bersama-sama,” kata Agus seraya menilai persiapan seperti ini tidak maksimal.
Kendati begitu, Agus meyakinkan jika anak asuhnya akan memberikan yang terbaik untuk Jabar. Medali emas pun bukan tidak mungkin diraih meski dengan persiapan yang tergolong minim.
Sementara itu, Agus menilai tim-tim di pulau Jawa menjadi sandungan terbesar sebelum meraih medali emas. Menurutnya, Jatim, Jateng, Banten, termasuk DKI Jakarta menjadi lawang paling berat.
“Tapi Alhamdulillah lawan Jakarta kita menang,” pungkasnya.