Ternyata Balita Bertanya ‘Kenapa’ bisa 100 Kali Setiap Harinya
JurnalBandung, Dunia anak adalah dunia bermain, dunia penuh kreatifitas, dan dunia penuh dengan rasa penasaran. Menurut praktisi pendidikan usia dini (PAUD) Alison V. Thackray, Anak di bawah 5 tahun bisa sampai bertanya “kenapa” sampai 100 kali per harinya.
“Anak-anak di bawah 5 tahun bisa nanya kenapa sampai 100 kali per harinya, karena memang anak di bawah 5 tahun penuh dengan rasa penasaran,” ungkap Alison kemarin.
Masih menurut Alison, justru kebanyakan orang tua yang ditanya oleh anaknya suka merasa kesal, karena anaknya banyak bertanya. Dengan begitu lanjut Allison, si anak menjadi males bertanya lagi karena takut mengganggu si orang tuanya.
“Orang tua seharusnya kreatif, sehingga bisa mengarahkan si anak dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan, bukannya dimarahain, karena si anak akan menjadi males untuk bertanya lagi,” jelas wanita asal Inggris tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Alison menjelaskan semua anak punya bakat untuk menjadi cerdas, tapi hal tersebut lanjut Allison tergantung yang membimbingnya juga. “Setiap anak semuanya sama karena pada dasarnya mereka semuanya cerdas, namun hal tersebut tidak bisa terealisasikan kalau yang mendidik si anak tersebut tidak mengarahkannya,” jelasnya.
Alison berharap kedepannya orang tua bisa memberikan dan mengarahkan si anak agar menjadi cerdas. Bukan hanya orang tua saja yang harus mengarahkan si anak, tapi harus ada peran serta dari semua pihak, intinya harus saling mendukung.
“Bagi si anak semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru, oleh karena itu kita semua harus saling mendukung demi mencerdaskan anak usia dini,” harapnya.
Alison melihat, untuk saat ini pendidikan usia dini di indonesia, sudah ada kemajuan di banding waktu pertama kali dia menginjakan kakinya ke Bandung pada tahun 2007.
“Pendidikan usia dini di Indonesia sudah ada kemajuan yang signifikan, dulu pas waktu tahun 2007 saya pertama kalinya ke indonesia, pendidikan usia dini sangat minim, karena memang dulu pendidikan usia dini masih tidak terlalu dipedulikan. Hanya orang-orang tertentu yang mengerti terhadap pendidikan usia dini,” jelasnya.
Dukungan pemerintah sudah sangat bagus, bahkan sekarang masyarakat berlomba-lomba menyekolahkan anaknya ke pendidikan usia dini.
“Yang perlu dibenahi, pertama paradigma berfikir belajar. Pasalnya jangan dikenal si anak dengan cara belajar yang sangat membuat takut si anak. Ajarkanlah si anak dunia belajar dengan cara berbeda, sehingga si anak menjadi tidak takut sekolah. Pemerintah sendiri sekarang sudah sangat mendulung dengan pendidikan usia dini, terbukti sudah banyak pendidikan usia dini, bahkan para orang tua berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di pendidikan usia dini,” pungkasnya.