Tangani Bencana di Banjar dan Pangandaran, DPRD Jabar Minta Pusat Segera Turun Tangan

Oleh: Riefki Farandhika

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – DPRD Jawa Barat langsung bergerak cepat untuk penanganan darurat bencana alam yang menimpa Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.

Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

“Ini menyangkut jalur distribusi komoditi pangan, sehingga harus ditangani segera. Saya sudah komunikasi dengan Staf Presiden Pak Teten Masduki agar Kementerian terkait segera bergerak,” ungkap Ineu saat ditemui seusai Sertijab Pangdam III/Siliwangi di Bandung, Senin (10/10).

Sementara untuk dana penanggulanagan bencana sendiri, Ineu menjelaskan, DPRD Jabar sudah menyetujui penambahan anggaran darurat bencana dalam APBD Perubahan Jabar 2016 ini.

“Menyikapi adanya bencana di Banjar dan Pangandaran, lalu kemarin Garut, kita sudah menglokasikan anggaran tanggap darurat hingga Rp30 miliar, sehingga dana tersebut bisa digunakan untuk penanganan bencana dan pasca bencana,” jelas Ineu.

Sementara itu, Gubernur Jabar menyatakan, cuaca ekstrem masih akan terus melanda sejumlah daerah di Jabar. Oleh karenanya, dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada.

Menyikapi bencana longsor dan banjir di Banjar dan Pangandaran, Pemprov Jabar pun sudah melakukan penanganan pasca bencana serta penanganan jalan nasional yang amblas hampir 10 meter akibat bencana tersebut.

“Memang saat ini curah tinggi, untuk bencana di Banjar dan Pangandaran pemprov Jabar sudah kordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan langkah-langkah penanganan pasca bencana,” jelas Aher, sapaan akrab Gubernur.

Aher menambahkan, saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, TNI, dan Polri tengah melakukan mitigasi pasca bencana sekaligus untuk mengetahui penyebabnya.

“Memang hujan dengan curah yang tinggi mengakibatkan meluapnya sungai Citanduy, sehingga menggerus jalan raya di Banjar tersebut,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kelancaran lalu lintas serta distribusi komoditi makanan yang banyak melintasi kawasan tersebut. Pemprov menyiapkan bailey (jembatan darurat) dimana pembangunannya dikerjasamakan pemerintah pusat dan TNI.

“Sementara ini pemasangan bailey, nanti kita menunggu intruksi dari pusat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan