Syehan Hana Rahmani, Cinta Softball karena Unik dan Penuh Kejutan
Oleh: Ridwan Alamsyah

Jurnal Bandung – Terik matahari di lapangan berdebu tak dijadikan halangan oleh gadis cantik sarat prestasi ini untuk tetap berlatih softball di Lapangan Lodaya Kota Bandung.
Meskipun matahari tepat berada di atas kepala, dara berkulit putih ini pun tetap semangat melempar dan menangkap bola bersama rekan satu timnya.
Syehan Hana Rahmani, begitu nama gadis cantik ini. Syehan yang akrab disapa Ceces ini merupakan anggota termuda Kontingen Softball Puteri Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.
Walau usianya masih 18 tahun, semangat dan kemampuannya mengantarkan Ceces bergabung dengan rekan-rekan satu timnya yang rata-rata 10 tahun lebih tua darinya.
“Sejak usia SD kang, tepatnya kelas empat. Saya diajak oleh kakak dan saudara untuk berlatih di Lapang Lodaya, hanya untuk sekedar seru-seruan,” ungkap gadis berlesung pipi ini mengungkapkan awal mula bermain softball kepada Jurnal Bandung di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (3/6)
Penyuka warna merah ini pun membagi pengalaman luar biasanya, pengalaman yang juga membanggakan ketika dirinya membela Indonesia dan berhasil menang dalam turnamen Southern Asia dengan sistem round robin.
“Waktu itu suasananya menegangkan banget, dimana lawan-lawannya tangguh. Ternyata kita lolos sebagai pemenang, wuih bangga banget,” serunya antusias.
Dengan kesibukannya di tim softball, Ceces yang masih duduk di kelas 8 ini harus berusaha ekstra untuk mengejar ketinggalan pelajaran di sekolahnya.
Namun, berkat kerja kerasnya, di sekolah pun Ceces terbilang murid yang berprestasi. Terbukti, Ceces selalu mendapatkan ranking di kelasnya.
Kerja keras untuk mengejar ketinggalan pelajaran di sekolah sekaligus latihan keras di tim softballnya kadang menjadikan Ceces stress dan frustasi.
Tapi, berkat dukungan bundanya Astrid Fetriana, Ceces dapat menjalankan keduanya dengan baik dan bisa fokus mengembangkan olahraga yang amat dicintainya itu.
“Softball itu unik dan mengejutkan, kadang hasil akhir tidak dapat diprediksi karena memang softball diciptakan seperti itu,” tutup Ceces sambil tersenyum manis.