Sosialisasi Pencabutan Subsidi Listrik 900 VA Harus Masif
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnalbandung.com – Pemerintah diminta terus menyosialisasikan rencana pencabutan subsidi listrik, terutama bagi pengguna listrik berdaya 900 VA.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Eka Perwira mengatakan, sosialisasi terkait kebijakan tersebut harus dilakukan secara masif agar penerapannya tidak terkesan mendadak.
Dengan begitu, kata Eka, masyarakat akan lebih siap menerima kebijakan tersebut. Selain itu, dia pun meminta pemerintah memberikan kompensasi yang sama atas kebijakan itu.
Menurutnya, setiap pencabutan subsidi harus ada kompensasi yang setara untuk mencegah dampak negatif dari kenaikan harga.
Nantinya, kompensasi pencabutan subsidi listrik harus dikembalikan kepada masyarakat, seperti dalam bentuk transportasi yang murah.
Hal ini sangat diperlukan untuk membantu usaha kecil menengah, kesehatan gratis, pendidikan gratis, hingga kemudahan mencari pekerjaan.
“Kebijakan subsidi itu harus seimbang dan produktif pada jangka panjang,” ujar Eka di Bandung, Senin (30/1).
Tak hanya itu, dia pun meminta pemerintah bersikan transparan terkait pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan 900 VA, sehingga masyarakat pun merespons positif kebijakan tersebut.
“Bila sesuai rekomendasi, PLN menilai ada pelanggan 900 VA yang tidak layak memperoleh subsidi, maka harus dikaji dampaknya terhadap pelanggan,” pungkasnya.
Sementara itu, Manager Niaga PT PLN Ditribusi Jabar Marjon Sinaga mengatakan, subsidi listrik yang diterima sekitar 3,8 juta pelanggan 900 VA di Jabar akan dicabut oleh pemerintah secara bertahap pada awal Februari 2017.
Menurutnya, PLN Distibusi Jabar telah melakukan sosialisasi subsidi listrik tepat sasaran (pencabutan subsidi listrik) dengan menyebar brosur dan pamflet tentang pelaksanaan subsidi listrik di seluruh daerah di Jabar.
“Jadi brosur-brosur dan pamflet telah kita sebar ke desa-desa dan di setiap kantor desa atau lurah ada informasi tentang tarif subsidi sesuai sasaran. Kemudian kita juga sosialisasi di kabupaten/kota dan kecamatan,” katanya.