Siswa SMAN 1 Jakarta Dilatih Menjadi “Mental Health First Aider” Melalui Kolaborasi Ruang Diri
Jurnalbandung.com – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan literasi kesehatan mental di kalangan remaja, Ruang Diri, platform deteksi dini kesehatan mental, bekerja sama dengan SMAN 1 Jakarta, menyelenggarakan pelatihan Mental Health First Aider Training hari ini. Kegiatan ini melibatkan 40 siswa terpilih yang dilatih untuk menjadi first aider kesehatan mental sekaligus Duta Kesehatan Mental di lingkungan sekolah mereka.
Pelatihan ini bertujuan membekali para siswa dengan pengetahuan dasar tentang tanda-tanda gangguan kesehatan mental serta siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga simulasi interaktif terkait penanganan kasus gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan gejala awal depresi.
“Kami percaya bahwa remaja memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan mental teman-temannya. Dengan pelatihan ini, mereka bisa menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat secara emosional,” kata Iin Widyastuty S.Psi.,M.M, Direktur Utama Ruang Diri.
Selain itu, para siswa juga diajak mencoba aplikasi Ruang Diri, sebuah platform digital yang dapat mendeteksi dini kondisi kesehatan mental. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengenali potensi masalah psikologis mereka secara mandiri memungkinkan pengguna untuk memahami kondisi mentalnya secara mandiri, sekaligus memberikan rujukan untuk konsultasi lebih lanjut jika dibutuhkan.
Sebanyak 40 siswa secara resmi dilantik sebagai Duta Kesehatan Mental SMAN 1 Jakarta setelah mengikuti pelatihan ini. Mereka mendapat pendampingan dari Coach Duta Mental Health, Kak Hema Dayita, M.Psi., Psikolog, yang juga merupakan Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Para duta ini diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dengan aktif mengampanyekan pentingnya kesehatan mental di lingkungan sekolah, memberikan dukungan awal kepada teman-teman yang membutuhkan, serta menjadi penghubung antara siswa dan guru dalam penanganan kasus kesehatan mental yang lebih kompleks.
“Melalui pelatihan ini, saya merasa lebih siap untuk membantu teman-teman saya. Kami belajar bagaimana mendengarkan tanpa menghakimi dan memberikan langkah awal yang bisa membantu mereka merasa lebih baik,” ujar salah satu peserta.
Penetapan 40 siswa sebagai Duta Kesehatan Mental SMAN 1 Jakarta ini juga mendapatkan dukungan positif dari Kepala Sekolah SMAN 1 Jakarta, Dra. Fauro. Beliau berharap bahwa program ini dapat menjadi program berkelanjutan sebagai upaya untuk mewujudkan kesehatan mental siswa SMAN 1 Jakarta.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara sekolah dan penyedia layanan kesehatan mental dalam mendukung kesejahteraan psikologis siswa.
Dengan menjadikan siswa sebagai first aider, diharapkan mereka mampu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih suportif dan ramah kesehatan mental. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen SMAN 1 Jakarta untuk tidak hanya mencetak generasi unggul dalam akademik, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan psikologis siswa.
Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama para siswa untuk terus mendukung teman-temannya dalam menjaga kesehatan mental, disertai rencana implementasi aplikasi Ruang Diri sebagai alat bantu pemantauan kesejahteraan psikologis di SMAN 1 Jakarta.
Aplikasi Ruang Diri juga memiliki komunitas bernama Cadas Community, yang dapat diikuti oleh siapa saja yang berminat untuk berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan, dan memperluas wawasan terkait kesehatan mental.
Informasi lebih lanjut mengenai komunitas ini dapat ditemukan di situs ruangdiri.id. Melalui sinergi antara pelatihan, teknologi, dan kolaborasi komunitas, diharapkan inisiatif ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih peduli, suportif, dan inklusif bagi seluruh warga SMAN 1 Jakarta.