Realisasi Program Rp100 Juta per RW Ditargetkan Maret Mendatang
Oleh: JB-01

Jurnal Bandung – Pemkot Bandung menargetkan, Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) dengan anggaran hingga Rp100 juta per RW dapat terealisasi Maret mendatang.
Namun, pengajuan masing-masing RW tidak akan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk proposal program dan kegiatan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, realisasi PIPPK saat ini masih dalam tahap finalisasi. Pasalnya, masih ada sejumlah masalah teknis mengenai program tersebut.
“PIPPK saat ini sedang finalisasi detail. Masalahnya sangat teknis dari puluhan urusan. Jadi terus saya mengkondisikan camat karena ini program baru dan angkanya besar. Ada lebih dari Rp200 miliar yang dikelola dalam setahun untuk digelontorkan ke wilayah-wilayah,” jelas Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil kepada Jurnal Bandung di Bandung, Selasa (17/2).
Secara khusus, Emil pun meminta para camat untuk selalu disiplin dan taat aturan dalam menjalankan PIPPK. Pasalnya, besaran dana yang digelontorkan untuk program tersebut terbilang cukup besar dan dikhawatirkan rawan terjadi penyimpangan.
”Jadi saya meminta camat untuk selalu tertib admnistrasi. Prinsip pertama, karena tidak ada pemberian cash, ya semua harus dalam bentuk program. Kalau pun tidak ada kelompok masyarakat yang mengelola, nanti ada pihak ketiga yang mendapat pekerjaan. Misalnya nambal jalan dimotivasi untuk mempekerjakan warga. Sehingga konsep padat karyanya masih berlangsung,” paparnya.
Dia menjelaskan, program pemberdayaan tersebut bisa digunakan warga untuk membangun wilayahnya hingga tingkat RT secara mandiri. Pasalnya, dalam program ini, setiap RW dituntut untuk mengajukan program kreatif dalam membangun wilayahnya.
”Tetap komitmen, 70% untuk infrastruktur dan persampahan, sisanya boleh yang lain. Sehingga ke manapun kita pergi ada standar yang sama terhadap target tahun ini. Karena tahun depan kan beda lagi. Nah camat diminta untuk lebih gesit,” tandasnya.