Pusat Siap Realisasikan Science and Technology Park
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Pemerintah pusat melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) siap merealisasikan Science and Technology Park (STP), 2016 mendatang. Pembangunan 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional itu diperkirakan akan mulai dioperasikan, 2017 mendatang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Bandung, Kamis (7/5), Menristek Dikti Muhammad Nasir mengatakan, tahun ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik kementerian, perguruan tinggi, hingga pemerintah daerah untuk merealisasikan proyek prestisius ini.
”Dari anggaran di Kemenristek, kami membawahi sebanyak 8 STP dengan alokasi dana sebesar Rp115 miliar per STP. Untuk lokasi pengembangannya ada di Palembang, Bengkulu, Riau, Kalimantan Utara, Sumbawa Timur, Papua, dan sejumlah daerah lainnya,” sebut Natsir seusai membuka acara Kick Off Pengembangan 100 STP di Convention Hall Bandung Techno Park, Kampus Universitas Telkom, Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, Kamis (7/5).
Menurutnya, kini sudah ada 65 STP yang dikelola, baik oleh Kemenristek-Dikti maupun kementerian dan lembaga lainnya seperti 22 titik pengembangan STP yang dikelola Kementerian Pertanian, 9 titik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, 5 titik oleh Kementerian Perindustrian, 9 titik oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 4 titik oleh BATAN, 8 titik oleh LIPI, dan sejumlah titik STP lainnya yang dikelola lembaga penelitian, termasuk perguruan tinggi.
”Totalnya sampai 2016 ini sudah ada 65 titik pengembangan STP. Targetnya 2017 mendatang sudah sampai 100 STP,” jelas Nasir.
Dia menyebutkan, untuk pembangunan setiap STP ini dibutuhkan dana setidaknya Rp100 miliar- Rp200 miliar. Oleh karena itu, pihaknya menggaet sejumlah kementerian, lembaga penelitian, perguruan tinggi, hingga pemerintah daerah untuk bersama-sama mengembangkan ilmu dan teknologi berdasarkan penelitian yang dibutuhkan daerahnya masing-masing.
Masih di tempat yang sama, Direktur Bandung Techno Park (BTP) Jangkung Raharjo mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan teknologi di bidang telematika. Oleh karena itu, BTP bekerja sama dengan perguruan tinggi, dalam hal ini Telkom University sebagai basis penelitiannya. Selain itu, pihaknya pun menggaet kalangan industri.
Menurutnya, sebuah techno park harus mampu menciptakan inovasi dan pengembangan keilmuan yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya.
“Dengan inovasi, kita bisa mengubah suatu pengetahuan untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi,” tandasnya.