Puluhan Massa Tolak RUU Pilkada
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Puluhan massa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat melakukan aksi unjuk rasa di depan DPRD Jabar jalan DIpenogoro Bandung. Dalam aksinya tersebut massa menolak tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Menurut koordinator aksi Azhar Hariman, dengan adanya Undang-undang tentang Pilkada tidak dipilih secara langsung oleh masyarakat hanya menghilangkan nilai demokrasi.
“Ini (pilkada dipilih oleh DPRD) tidak sesuai dengan semangat demokrasi. Kita menolak Rancangan Undang-undang pilkada oleh dewan baik provinsi, kabupaten atau kota,” katanya kepada wartawan saat ditemui disela-sela aksi unjuk rasa. Rabu (10/9).
Dia menjelaskan jika Pilkada dipilih oleh parlemen maka sistem demokrasi di Indonesia terjadi kemunduran, seperti pada jaman orde baru. “Pemilihan kepala daerah melalui parlemen merupakan langkah mundur. Selama era reformasi, kita telah bersusah payah membangun sistem demokrasi ini,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa pilkada secara langsung sangat positif, karena memang masyarakat diajarkan secara langsung cara berdemokrasi. Selain itu lanjut dia pilkada secara langsung akan menjaring putra-putra daerah yang potensial.
“Selain itu, pilkada langsug dapat menjaring putra-putra daerah untuk menjadi pemimpin, atau menjadi pemimpin alternatif secara nasional ketika Indonesia krisis tokoh,” pungkasnya.
Meski aksi unjukrasa berlangsung dengan damai, namun tetap mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.