Puluhan Hektare Sawah di Desa Linggar Tercemar Limbah Pabrik
Oleh: Dadan Burhan AA

Jurnal Bandung – Sekitar 70 hektare sawah di Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, rusak akibat tercemar limbah dari pabrik yang berada di kawasan Kabupaten Sumedang.
Kepala Desa Linggar Ajat mengungkapkan, para petani di Desa Linggar yang menanam padi terkadang tidak mendapatkan hasil saat panen padi. Pasalnya, sawah yang tercemar air limbah tidak produktif.
“Kadang para petani enggak dapat hasil panen, dalam setumbak saja kalau ada hasilnya, paling hanya bisa dapat satu kilo gabah,” ungkap Ajat kepada jurnalbandung.com, di Kantor Desa Linggar, Senin (6/6).
Ajat mengatakan, melihat kondisi seperti itu, pihaknya terus berupaya memberikan motivasi bagi para petani di Desa Linggar untuk mencari pekerjaan lainnya. Mengingat, kebanyakan warga Desa Linggar bermatapencaharian petani padi.
Sementara itu, Engkur, 50, petani asal Kampung Rancapait, Desa Linggar, mengaku terpaksa menanam padi lantaran membutuhkan uang dan tidak mempunyai pekerjaan lainnya.
“Saya tak punya pekerjaan lagi, kerja di pabrik sudah tua pasti enggak akan diterima,” ucap Engkur di sela-sela menanam padi.
Engkur mengatakan, menanam padi di sawah yang tercemar air limbah hasil panennya tidak akan baik.
“Jika tiba waktu panen tidak bisa diprediksi hasilnya, karena padi yang sudah dipanen tidak berisi alias hampa,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan petani lainnya, Ocit, 56. Menurutnya, para petani di Desa Linggar sebenarnya sudah menyadari tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal karena areal pesawahan terkena limbah.
“Mau gimana lagi, soalnya rata-rata sawahnya sudah terkena limbah. Jadi tidak berharap untung,” katanya.
Rukmana, 44, petani lainnya meminta aparat terkait segera melakukan perbaikan lingkungan dan memberikan kompensasi. Pasalnya, sawahnya kini tak lagi produktif.
“Saya berharap dari pihak pabrik minimal memberikan kompensasi ke petani,” harapnya.