Prihatin dengan Kebun Binatang Bandung, Aher Berencana akan Tawarkan Kerjasama Tanpa Intervensi
Oleh : Yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan keprihatinannya terhadap kematiannya seekor Gajah yang bernama Yani di Kebun Binatang Bandung. Orang nomor satu di Jabar ini bahkan berencana akan menawarkan kerjasama denga pihak pengelola Kebun Binatang Bandung melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dengan begitu, Ahmad Heryawan berharap persoalan yang ada di Kebun Binatang Bandung bisa terselesaikan.
“Wacana gini, bagaimanapun kebun binatang kekayaan kita. Saya sudah bincang-bincang dengan BUMD. Bisa enggak BUMD masuk kerja sama dengan pemilik (untuk) menyelesaikan persoalan yang ada,” kata Ahmad Heryawan saat ditemui di Gedung Sate, Bandung Selasa (17/5).
Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, dengan adanya kerjasama dengan BUMD milik pemprov, Aher menjamin pihak pemprov tidak akan mengakuisisi seluruh pengelolaan Kebun binatang Bandung. “BUMD kerja sama tidak akan mengambil alih secara penuh. Ini baru penjajakan. BUMD bilang kebayang. (Karena) pemasaran jelas anak muda dan sekolah,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga tidak akan intervensi, dia menegaskan dengan adanya kerjasama dengan BUMD adalah murni sebuah kepedulian pemprov Jabar terhadap salah satu Kebun Binatang tertua di Indonesia.
“Kita minta ke teman-teman BUMD menjajaki (kerjasama) secara informal dulu. Kalau nanti ketemu, titik temu jelas menguntungkan dalam arti penyelamatan satwa dan kebun binatang sebagai entitas bisnis,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Pemprov memiliki infrastruktur yang terbilang baik untuk merawat hewan-hewan koleksi kebun binatang tersebut. “Kalau kerja sama dengan provinsi melalui BUMD kita punya perangkat. Kita dua dari 32 provinsi di Indonesia yang memiliki rumah sakit hewan,” ucapnya.
Sebelumnya, beberapa media memberitakan tentang kebun binatang Bandung yang seolah tidak terurus, persoalan tersebut muncul paska matinya gajah Sumatera bernama Yani.