Pramuka Jabar Minta Anggaran Ekstrakurikuler Masuk BOS
Jurnal Bandung – Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat menggelar rapat kerja daerah (Rakerda). Menurut Ketua Kwarda Pramuka Jabar Dede Yusuf, biasanya Rakerda dilaksanakan pada awal tahun, namun untuk tahun sekarang ditengah-tengah.
“Seharusnya Rakerda ini dilaksanakan pada awal tahun, namun berbenturan dengan jadwal pilgub, pileg, dan pilpres. jadi katanya mendingan digelar setelah pilpres,” katanya kepada wartawan saat ditemui di Bandung. Rabu (16/7).
Dalam kesempatan tersebut menurut pria yang juga mantan wakil Gubernur Jawa Barat, ada agenda yang penting dibahas Rakerda kali ini. Pertama menyikapi Permendiknas yang menjadikan pramuka sebagai ekskul wajib. “Ini jadi satu beban karena harus menyiapkan pembina-pembina dari setiap gugus depan,” katanya.
Menurutnya saat ini jumlah pembina putra-putri baru 2 orang di satu sekolah. Sementara pihaknya menilai angka ideal adalah 6 orang putra-putri. “Kita perlunya 6 jadi harus ada pembinaan intensif oleh kwartir,” ujarnya.
Kedua pihaknya berencana menelurkan rekomendasi pembiayaan eksul wajib ini dikompensasi ke Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Kalau ini sudah disebutkan ekskul wajib,otomatis pemerintah wajib membiayai ini. Kita akan usulkan ke kwarnas untuk dibahas di tingkat pusat,” paparnya.