Polisi Kembali Gelar Operasi Simpatik Selama 21 Hari

Oleh: JB-05

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Seluruh jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di seluruh wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan menggelar Operasi Simpatik Lodaya 2015 selama 21 hari berturut-turut.

Kegiatan itu terhitung dimulai 1 April hingga 21 April 2015 mendatang. Berbeda dengan operasi simpatik yang digelar sebelumnya, pada operasi simpatik kali ini, polisi akan meminta tanggapan warga terkait kinerja polisi, khususnya Satlantas Polda Jabar.

“Makin banyaknya tanggapan atau masukan dari masyarakat, maka akan menjadi parameter keberhasilan aparat kepolisian menggelar operasi simpatik ini,” ujar Dirlantas Polda Jabar Kombes Joko Rudi kepada Jurnal Bandung seusai menggelar Apel Pasukan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (1/4).

Oleh karena itu, masyarakat pun diimbau bisa memberikan tanggapan maupun masukannya baik langsung ataupun lewat surat, media massa, hingga media sosial seperti Twitter dan Facebook.

“Nantinya masyarakat disuruh input ke kita, bagaimana perasaan mereka (terkait operasi ini). Dengan surat itu, masyarakat dapat mengerti dan kita pun mempertangungjawabkan apa yang telah kita lakukan. Khusus untuk Ditlantas Polda Jabar, masyarakat bisa mengirimkan keluhan, masukan ataupun lainnya ke alamat Facebok RTMC Ditlantas Polda Jabar dan Twitternya @INFO_LantasJBR,” jelas Joko.

Dia melanjutkan, Operasi Simpatik Lodaya 2015 ini memprioritaskan upaya preventif dengan porsi sebanyak 80%. Sedangkan 20% sisanya dilakukan melalui tindakan refresif terhadap para pelanggar aturan berlalu lintas.

“Tak menutup kemungkinan jika ada yang melanggar seperti berboncengan tiga dan tak menggunakn helm ya ditilang,” tegasnya.

Menurutnya, pelaksanaan Operasi Simpatik Lodaya 2015 memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan operasi serupa tahun lalu. Pasalnya, kata dia, pada operasi kali ini, Polri ingin menjadi penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat serta cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas,” ucapnya seraya berharap, melalui operasi ini, mindset polisi sebagai pelayan masyarakat bisa benar-benar terwujud.

Tinggalkan Balasan