Peserta Long March Aksi 2 Desember Akhirnya Gunakan Bus dari Bandung ke Jakarta
Oleh: Dadan Burhan AA/Riefki Farandhika
Jurnalbandung.com – Para santri Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis dan Priangan Timur yang melakukan long march dari Ciamis menuju Bandung menolak menggunakan bus yang ditawarkan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Jawa Barat.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito dan Pandam III Siliwangi Mayjen TNI M Herindra mengatakan, ribuan santri yang akan mengikuti aksi damai di Jakarta 2 Desember nanti itu mengaku akan menggunakan bus yang sudah disiapkan hamba Allah secara mandiri.
“Tadi kami tawarkan tapi menolak, katanya sudah dapat bantuan dari donatur atau hamba Allah. Saya tanya tadi siapa yang memberikan, mereka menjawab rahasia,” ungkap Aher, sapaan akrab Gubernur saat bersilaturahmi dengan para peserta long march yang tengah beristirahat di Rumah Makan Sukahati, Kecamatan Jatinangor, Rabu (30/11).
Aher mengungkapkan, pihak Muspida Jabar mengapresiasi semangat para santri yang rela berjalan kaki jauh hingga ke Jakarta. Namun, dengan pertimbangan rasional, Muspida Jabar sempat bermusyawarah dengan para kyai, pimpinan ormas, dan pondok pesantren.
Dari hasil musyawarah, lanjut Aher, para peserta long march akhirnya mau menggunakan bus yang disediakan donatur.
“Tadi sudah berembug, tidak memungkinkan waktunya jika berjalan kaki ke Jakarta karena waktunya hanya tinggal besok. Jumat pagi sudah ada kegiatan di Monas, toh pakai bus juga tidak mengurangi pahala dan niatnya,” jelas Aher.
Aher mengimbau, masyarakat Jabar yang ikut aksi super damai itu mematuhi tata tertib dan ketentuan yang berlaku, terutama tidak membuang sampah sembarangan.
“Yang paling penting adalah jangan menyampah, kalau ada sampah dipegang atau dimasukan tas lalu dibuang ke tempat sampah, karena itu kan memang didikan kita dari kecil,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito mengatakan, pihaknya akan menginstruksikan seluruh kapolres di wilayah Jabar untuk melayani masyarakat yang akan melakukan aksi damai di Jakarta itu.
Pihaknya juga meminta jajarannya untuk menyiapkan lahan parkir bagi kendaraan masyarakat Jabar peserta aksi damai di kawasan Monas.
“Jadi nantinya bukan pengamanan lagi, tetapi pelayanan bagi peserta aksi damai dan doa bersama bagi keutuhan NKRI di sana (Jakarta),” katanya.
Bambang menambahkan, pihaknya juga meminta seluruh Perusahaan Otobus (PO) di Jabar tetap melayani dan mempermudah peserta aksi dari Jabar ke Jakarta.
Penanggung Jawab GNPF MUI Kabupaten Ciamis dan Priangan Timur KH Nonof Hanafi mengaku, sudah mendapatkan bantuan 10 unit bus dari hamba Allah untuk mengantarkan para santri tersebut ke Jakarta.
“Bus itu menunggu kami di Gedebage dan kami akan melanjutkan perjalanan dari sini (Jatinangor) ke sana,” kata dia.
Nonof menjelaskan, keputusan para santri menggunakan bus berdasarkan nasehat dari para kyai di Jabar. Pasalnya, jarak tempuh yang harus dicapai mencapai 145 kilometer lagi dan tidak akan tepat waktu jika ditempuh dengan berjalan kaki.
“Selain kondisi fisik para santri juga sudah tidak memungkinkan karena sudah berjalan sangat jauh,” pungkasnya.