Pesantren di Garut Rayakan Hari Kemerdekaan RI ke 77

Oleh: Redaksi

Jurnalbandung.com – Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, Pimpinan Pondok Pesantren Al Amanah Tarbiyatul Atfhal, Harikukun, Kabupaten Garut menggelar berbagai lomba, Minggu (28/8/2022). Mulai dari lomba yang mengasah otak, memicu semangat hingga mengandalkan strategi dan kekompakan digelar di sana.

Peserta yang didominasi oleh laki-laki berumur tampak antusias memeriahkan kemerdekan negeri ini. Canda dan tawa mereka pecah di arena lomba, seperti yang terjadi pada lomba membawa karet gelang dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan sedotan.

Terlihat skill dan strategi para bapak itu ditunjukkan agar tidak ada kesalahan saat membawa karet yang diestafetkan lewat sedotan yang yang dihimpit di antara dua bibir, ke sedotan di bibir satu tim.

Namun bukan sampai ke tujuan, mereka justru larut dalam tawa bahkan terpingkal saat harus saling memandang di antara pria kekar dan berkumis maco untuk memasukan karet gelang ke sedotan yang ada di bibir teman timnya.

Tidak sampai di situ, penonton pun dibuat terpingkal melihat usaha peserta yang dibalut karung dilengkapi helm di kepalanya. Pada lomba ini, peserta dituntut berjalan bahkan berlari dari garis start menuju finish dalam keadaan badan dibalut karung.

Alih-alih ingin cepat sampai garis finish para peserta justru terjatuh dan mengguling-guling di arena bekas sawah itu.

Pimpinan Ponpes Al Amanah Tarbiyatul Atfhal Kyai Hasan Mustopa mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai wujud bersyukur atas kemerdekaan Indonesia yang ke 77. Adapun perlombaan yang dihelat, kata dia, hal itu hanya untuk memupuk persatuan dan persaudaraan di antara peserta.

“Ini untuk persatuan bangsa, intinya silaturahmi sekaligus berbagi dengan mereka. Semoga semua bahagia,” kata Hasan Mustopa.

Kegiatan ini dimeriahkan 100 orang peserta dari pesantren, tetangga dekat pesantren, bahkan ada peserta dari luar wilayah pesantren. Pihaknya berharap silaturahmi ini terus terjalin dengan indah, sehingga tercipta kebahagiaan bersama demi bangsa yang dicintai.

“Ada 100 orang peserta, hadiah yang disediakan cukup banyak, mulai dari baju koko, kaos kekinian, alat Solat seperti sajadah, hingga pakaian dan perlengkapan bayi,” kata dia.

Kegiatan ditutup dengan panjat pinang. Ada dua pinang yang berdiri di arena lomba, satu pinang untuk dewasa dan satu pinang ukuran pendek untuk anak-anak yang sudah bisa memanjat.

“Alhamdulillah semua terlihat antusias, gembira dan penuh tawa. Yang penting kondisi itu tercipta, soal hadiah, itu hanya apresiasi dan mudah-mudahan bermanfaat,” kata dia.

Tinggalkan Balasan