Pengamat ini Menilai Komitmen Dua Kandidat Capres Belum Terlihat
Jurnal Bandung – Kedua kandidat capres-capres pada Pilpres 2014 dianggap belum memiliki komitmen yang baik jika terpilih nanti. Hal ini terjadi akibat tidak adanya jaminan bahwa mereka akan menjalankan program dan janjinya saat terpilih nanti.
Pakar politik dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf mengatakan, selama masa kampanye ini, rakyat hanya disuguhi janji manis kedua kandidat. “Tapi saya belum melihat pernyataan capres tentang komitmennya dalam menjalankan visi misinya,” katanya kepada wartawan di Bandung. Selasa (1/7).
Asep berharap, para kandidat memiliki racikan khusus dalam membuktikan komitmennya. Sebagai contoh, kata Asep, jika program di bidang pendidikan gagal, capres-cawapres akan mencopot menterinya sebagai konsekuensi kegagalan.
Oleh karena itu, lanjut Asep, sisa waktu 10 hari ini bisa dimanfaatkan tim capres-cawapres untuk meyakinkan masyarakat akan janji dan program yang diusung. “Harusnya ada strategi, agar pemilih lebih yakin terhadap visi, misi, dan program capres,” katanya.
Selain itu, Asep pun memaparkan sejumlah hal yang harus dilakukan tim capres-cawapres untuk menetralisir isu kampanye hitam. Asep menyontohkan, isu terkait Prabowo yang akan menghidupkan kembali rezim orde baru harus disikapi serius oleh tim Prabowo-Hatta agar tidak merugikan. “Begitu pun dengan Jokowi, timsesnya harus menyiapkan counter itu,” katanya.
Lebih lanjut Asep menjelaskan, masing-masing tim harus menyempurnakan empat langkah utama dalam mengisi kampanye. “Yakni menyangkut kinerja timses, faktor logistik, strategi cermat, dan doa. Jika keempat itu bisa solid, maka bisa memenangkan pilpres,” pungkasnya.