Pengakuan Penjual Obat Aborsi
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung- Maraknya penjual aborsi di dunia maya bukan isapan jempol belaka. Meski banyak yang beranggapan itu hanya penipuan, padahal itu memang ada. Para penjual obat aborsi ini terbilang cukup berani untuk bertransaksi dengan cara bertemu langsung atau Cash order delivery (COD).
“Kalau saya jualannya COD. Tapi khusus melayani area Bandung,” kata pria yang enggan disebutkan namanya di kawasan Regol Bandung, Kamis (2/10).
Saat berbincang, dirinya memperlihatkan dua merek obat aborsi. Melihat bentuk, tidak jauh berbeda dengan obat lainnya. Ia menuturkan obat yang dibawanya sebetulnya adalah obat sakit maag, namun takaran obat sering disalah gunakan dengan pemakaian berlebih dengan tujuan menggugugarkan kandungan. “Dua obat ini fungsinya sama. Bisa untuk aborsi,” tuturnya.
Ia mengatakan untuk transaksi sendiri, bisanya dengan sistem sms. Karena menurutnya sengaja mencantumkan nomor handphone di website. Pria yang sudah dua tahun menjadi penjaja obat aborsi seakan tidak peduli siapa yang membeli obat, yang penting, kata dia adalah mendapatkan uang. “Yang penting barang dibeli, saya dapat uang. Ada cowo, ada cewe mereka muda-muda” ujarnya.
Untuk penjualannya, ia menjual paket obat aborsi itu mulai dari Rp 850 ribu sampai dengan Rp. 2 juta. Harga paling murah tersebut berlaku untuk usia kandungan satu bulan.
Dirinya memberikan garansi dengan siap berkonsultasi lewat telpon atau sms jika si konsumen kebingungan untuk mengkonsumsi obat aborsi. “Rata-rata mereka tidak komplain,” ucapnya.
Si penjual ini pun enggan membocorkan darimana dirinya memperoleh obat tersebut yang diperjualbelikannya.