Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Dihentikan, Pengusaha Jabar Kecewa

Oleh: Yuga Khalifatusalam

foto net
foto net

Jurnal Bandung –  Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno mengungkapkan, kalangan pengusaha di Jabar kecewa dengan kebijakan pemerintah yang membatalkan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang.

“Kami sangat kecewa dengan kebijakan tersebut. Bagaimana tidak, saat ini, para pengusaha di Jabar menunggu-nunggu Pelabuhan Cilamaya tersebut,” katanya kepada Jurnal Bandung usai menghadiri acara Seminar Kehumasan dengan tema Persiapan Jawa Barat Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di Gedung Sate Bandung, Kamis (27/11).

Dia menjelaskan, kehadiran Pelabuhan Cilamaya sangat ditunggu-tunggu. Pasalnya, kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priuk sudah sangat padat.

“Aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok sendiri selama ini di dominasi oleh perusahaan dari Jabar. Karena 60 persen industri di Indonesia ini berada di Jabar,” sebutnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah menarik kembali kebijakan itu dan melanjutkan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Cilamaya menjadi solusi bagi para pengusaha dalam ekspor impor.

“Ini penting karena di Tanjung Priuk sendiri sudah crawded, apalagi rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya sendiri sudah lama digagas, sehingga kalau pembangunannya tidak jadi itu akan mengecewakan para pengusaha, khususnya pengusaha yang ada di Jabar,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan pembatalan pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

“Saya dapat kabar, tetapi belum ada kabar resmi. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya itu ditunda, itu  bisa bermakna dibatalkan. Kita berharap pemerintah pusat tetap melanjutkan Pelabuhan Cilamaya, sebab ini sudah cukup matang, investornya dari jepang sudah siap, kajiannya dari JICA sudah siap, kemudian di saat bersamaan barang barang yang memerlukan pelabuhan pun sudah siap,” paparnya.
Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya harus diselesaikan karena  akan mendorong perekonomian masyarakat.

“Itu akan sangat memudahkan masyarakat di Jabar baik yang ada di Bekasi, Karawang, maupun Bandung menjadi lebih mudah mengakses Pelabuhan Cilamaya dibanding Tanjung Priuk. Barang barang yang memerlukan pengapalan atau bongkar muat ekspor impor sangat banyak di Jabar. Jadi sangat tepat Cilamaya dilanjutkan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan