Pembangunan Monorel di Bandung Raya Semakin Meyakinkan

foto net
foto net

Jurnal Bandung – PT Jabar Moda Transfortasi sudah terbentuk, perusahan patungan tersebut nantinya akan menggarap proyek monorel Bandung raya. PT Jabar Moda transfortasi tersebut dibentuk dengan adanya kerjasama antara Panghegar Group yang diwakili oleh  PT. Sarana Infrastruktur Indonesia (SII) dan BUMD PT Jasa Sarana (JS).

Menurut Presiden Direktur Panghegar Group Cecep Rukmana, sudah ada kesepatakan bahwa nama perusahan patungan tersebut bernama PT. Jabar Moda Trasnportasi (JMT). Dalam perusahaan tersebut, keduanya berbagi saham yakni SII 20 %  SII dan 80 % JS.  “Komposisi saham itu akan berubah jika China National  Machinary Import and Export  Corporation (CMC) bergabung,” katanya di Bandung, Sabtu (30/8).

Menurutnya komposisi saham akan menjadi SII 20 %, JS 40 % dan CMC China 40 %.  Keterlibatan CMC membuat kondisi finansial perusahaan patungan tersebut ringan karena dalam pembangunan trase I antara Leuwipanjang-Gedebage-Tanjungsari membutuhkan dana Rp6-8 triliun. “Pihak CMC akan memberikan pinjaman berbunga murah sebesar 70 % dari total sedangkan sisanya harus disediakan oleh pihak PT. JMT,” katanya.

Dia berkeyakinan bahwa monorel akan seger direalisasikan, apalagi setelah setelah urusan administrasi selesai.  “Rencananya keseluruhan perizinan akan selesai sebelum tanggal 19 September 2014 ketika proyek ini soft launching,” katanya.

Sementara itu Asda Administrasi Setda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pihaknya memastikan rencana pembangunan monorel sudah terstruktur dan sesuai aturan berlaku. Menurutnya saat ini setidaknya tinggal 4 persiapan lagi harus dilakukan untuk mengejar rencana soft launching proyek tersebut.  “Pertama perusahaan patungan sudah didaftarkan di Kemenkumham, mudah-mudahan segera tuntas,” katanya.

Kedua adalah penyusunan draf rencana perizinan badan usaha perkeretaapian (BUK). Saat ini tim sedang konsultasi dengan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub juga terkait permohonan rekomendasi 5 trase monorel. Kelima trase ini didapat setelah pergub tataran transportasi wilayah sudah selesai. “Kita susun rencana induk perkeretaapiannya, ini sedang diselesaikan,” katanya.

Jika perizinan dari pusat sudah turun, maka Gubernur Jabar menurutnya tinggal mengeluarkan pergub. Selanjutnya perjanjian kerjasama antara Pemprov Jabar dan BUK akan dilakukan berbarengan dengan soft launching proyek ini. “Tadinya akan Agustus ini, namun kami geser agar berbarengan dengan puncak ulang tahun Jabar,” katanya. (JB-04)

Tinggalkan Balasan