Pekerja Asing Selalu Dapat Karpet Merah, DPRD Jabar Sebut Pekerja Indonesia Sulit Bersaing

Oleh: Redaksi

Jurnalbandung.com – Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin menyatakan bahwa banyak para pekerja Indonesia selalu dihargai dengan murah dibandingkan pekerja asing, padahal kemampuan tenaga pekerja Indonesia lebih mumpuni. Menurut dia, jika hal ini dibiarkan, maka para pekerja Indonesia akan merasa sedih karena selalu dipandang sebelah mata sama perusahaan asing atau pun perusahaan dalam negeri.

Tidak ada perlindungan khusus untuk warga Indonesia untuk bisa bekerja nyaman di negrinya sendiri. Ini prolem. Jadi saya lihat, dulu saya juga melihat seperti itu. Ada kawan saya dari luar negri, kuliah di Jerman dan Prancis, ketika pulang itu kan di sana kuliah paling pinter, ketika pulang bareng orang sana ke indonesa,ternyata dulu pinteran dia, tiba-tiba gajinya gedean orang luar negri. Kenapa? “Karena kamu orang Indonesia pakenya rupiah, ini orang luar negri pakenya dollar”.

“Yang kedua, ketika saya umrah ke Mekkah saya ketemu orang Indonesia. apa kerjanya pak? “supir”, gimana supir?“Sedih jadi orang Indonesia” kenapa kata saya. Pertama kata dia, gaji dia 1.750 real dia tuh supir, ahli nyupir. Tiba-tiba dititipin oleh bosnya orang arab baru belajar nyupir, pas gajian berapa?dia 5000 dollar.“Kan tanya dong kok saya sebagai mentor, saya sebagai ahlinya dapat 1750 kenapa ini 5000?” katanya “karena saya harus bela ini warga negara Arab, kamu kan orang Indonesia”. Akhirnya orang Indonesia ini gak bisa bersaing di luar, di negaranya sendiri harganya turun,” katanya.

Oleh karena itu lanjut dia, dengan adanya para pekerja asing yang msuk Indonesia, maka para pekerja Indonesia akan kesulitan bersaing, nukan karena skill tapi karena warga Indonesia.

“Ini problem lagi di Indonesia, tenaga kerja kita kesulitan karena kita dibiarkan seakan-akan kita harus bersaing dengan orang luar. Datangnya tenaga kerja asing ke Indonesia ini jadi musibah buat kita,” katanya.

Tinggalkan Balasan