Pejabat Ini Ajak Masyarakat Lebih Peduli Terhadap Lingkungan
Oleh : Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.comĀ – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Anang Sudarna berharap puncak acara Hari lingkungan Hidup se-Dunia tingkat provinsi bisa dijadi momen bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Karena bagaimana pun juga, menurut Anang, persoalan lingkungan ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Dalam kesempatan tersebut, Anang menyoroti persoalan sampah.
“Masalah sampah ini cukup menguras tenaga, apalagi sampah yang ada di sungai Citarum,” katanya kepada wartawan saat ditemui di Bandung, Rabu (13/7).
Meskipun begitu dia mengklaim, persoalan sampah ini sedikit bisa diatasi, walapun dilapangan masih ada sampah berserakan di sungai Citarum.
“Bukan berarti sampah di sungai Citarum sudah tidak ada ya. Tapi saat ini saya berani pastikan sampah di sungai Citarum sudah berkurang cukup signifikan. Lihat saja gak ada lagi tumpukan sampah seperti di Dayeuhkolot dan titik lainnya,” ungkap Anang.
Perubahan kondisi itu menurutnya berkat gerakan kebersihan yang dilakukan banyak pihak termasuk DLH Jabar selama ini. DLH Jabar sendiri sejak lama telah menerapkan program eco village sebagai cara untuk menyadarkan pentingnya memelihara lingkungan.
“Di tengah kendala anggaran, pada 10 taun lalu Citarum mengalami kualitas air terendah sampai grade 4. Sejak tahun 2014 Pak Gubernur (Ahmad Heryawan) mencanangkan gerakan Citarum Bestari, kemudian revitalisasi budaya gotong royong gerakan bersih Citarum,” papar Anang seraya menyebut bahwa kondisi sungai Citarum yang semakin mebaik itu tak lepas dari peran masyarakat.
Dengan begitu, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi individu atau kelompok masyarakat yang terbukti telah bersungguh-sungguh memelihara lingkungan. Menjelang puncak peringatan hari lingkungan hidup ini, ia mengimbau masyarakat untuk bergotong royong membersihkan sampah di lingkungan masing-masing serta mengubur sampah busuk atau sampah organik agar mengurangi volume sampah secara keseluruhan.
“Kalau satu rumah tangga sehari menghasilkan setengahkilo sampah, kemudian sampah busuknya dibuang ke lubang, jelas akan mengurangi volume sampah satu wilayah. Perharinya, produksi sampah satu kabupaten kan bisa lebih dari 1,5 ton. Tapi kalau ditangani sendiri di rumah, jelas volume sampah akan berkurang,” papar Anang.
Dalam kesempatan tersebut dia menambahkan, gelaran puncak Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat provinsi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juli, di halaman Gedung Sate, Jala Diponegoro Bandung.
“Tema yang diusung yaitu menyatu dengan alam atau connecting people toteh nature,” katanya.