PDAM Tirtawening Siap Manjakan Pelanggannya
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung akan terus meningkatkan pelayanannya. 2017 mendatang, PDAM menargetkan cakupan layanan hingga menjangkau 80%.
“Selain itu, layanan juga tidak akan berhenti selama 17 jam seperti sekarang, melainkan nonstop 24 jam,” ungkap Direktur PDAM Tirtawening, Pian Sopian di Bandung, Rabu (29/10).
Pian menambahkan, saat ini, pihaknya baru bisa melayani 152.000 pelanggan atau cakupannya baru 70%. Sementara waktu pelayanannya baru 17 jam per hari.
“Pada 2017, cakupannya harus 80 persen dengan durasi 24 jam,” sebutnya.
Menurut Pian, sebenarnya, jumlah debit air yang bisa dikelola PDAM Tirtawening sudah mencapai 80 persen. Akan tetapi, permasalahannya terjadi pada hidrolis pipa. Untuk mengejar target tersebut, PDAM sudah memiliki strategi yaitu dengan membagi tiga zona besar yakni Bandung Utara, Bandung Tengah dan Bandung Selatan.
Pada zona Bandung Utara, pelanggan akan dilayani oleh pengolahan Dago Pakar, Bandung Tengah akan dilayani oleh unit pengolahan Badak Singa. Sedangkan Bandung Selatan akan menggunakan regional di Sukamaju Cikalong Banjaran.
“Regional itu program pusat dengan pemanfaatan potensi sungai air baku situ Cileunca. Pembiayaan terbagi pusat, provinsi, Pemkot Bandung, Pemkab Bandung dan PDAM masing-masing,” jelasnya.
Menurut Pian, PDAM Tirtawening sudah mengantongi izin pemanfaatan air baku hingga 1.800 liter per detik di Situ Cileunca. Akan tetapi baru bisa dimanfaatkan 1.400 liter per detik sehingga sisanya masih bisa dieksplorasi.
“Pusat tidak setuju kalau hanya untuk layanan Kota Bandung saja, lalu diajak Kabupaten Bandung yang juga masih punya sisa 300 liter per detik. Nah nantinya Selatan disuplai oleh pasokan regional ini,” pungkasnya.