Mie Hejo Taniko: Satu Mangkok Saja Tidak Cukup
JurnalBandung, Bandung – Sudah beberapa hari ini hujan mengguyur Kota Kembang. Di tengah suasana dingin, tentunya lidah kita cocok disodori kuliner hangat-berkuah, seperti bakso. Untuk kuliner yang satu ini, jurnalbandung.com punya rekomendasi yang dijamin oke punya.
Di kawasan Ujungberung, tepatnya beberapa meter setelah pasar Ujungberung, ada warung bakso Mi Hejo Taniko, yang meski kecil, namun tidak pernah sepi pengunjung. Daya tarik utama warung ini adalah mie kenyal berwarna hijau, hasil olahan bahan baku mie dan sayuran hijau. Sebagai teman mie hijau ini, pengunjung bisa memilih beberapa jenis bakso, seperti bakso urat, cincang, rudal, tahu, siomay, dan ceker
Tapi yang menjadi primadona di sini adalah rusuk dan tetelan sapi, yang disajikan bersama kuah yang sangat gurih. Saking lezatnya, jurnalbandung.com pernah menyaksikan seorang anak kecil yang menyeruput kuah bakso ini langsung dari mangkoknya, hingga tetes terakhir. Baksonya pun tidak kalah lezat. Bakso uratnya bertekstur kenyal dan agak asar khas bakso urat, dan bakso cincangnya berisi daging sapi cincang yang cukup banyak. Adapun bakso rudal memiliki isi yang variatif, di antaranya daging cincang, hati sapi, dan telur ayam. Walhasil, bakso ini berukuran paling besar di antara bakso lainnya.
Saking membludaknya pelanggan, saat ini Mie Hejo Tanika sudah membuka lima cabang, yaitu di depan Universitas Islam Bandung (Unisba), perumahan Manglayang Regency, perumahan Bumi Adipura (Gedebage), Jalan Panghegar, dan perumahan D’Orange (cinunuk). Jika Anda ingin mencicipi bakso ini, jurnalbandung.com menyarankan agar Anda tidak terburu-buru menambahkan bumbu atau sambal ke dalam kuahnya. Cicipi dulu kuah originalnya, rasakan gurihnya kaldu sapi dan rempah-rempah yang—bukan tidak mungkin—bisa membuat Anda memesan mangkok kedua. Dengan harga di bawah 20 ribu rupiah, Mie Hejo Taniko layak mendapat nilai ‘harga kaki lima, rasa bintang lima’.