Meski Indonesia Siaga Satu, 200 Pengusaha Asal Belgia Siap Berinvestasi di Jabar
Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Delegasi Belgia berencana memboyong 200 pengusaha asal Belgia untuk berinvestasi di Provinsi Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar menjelaskan, meski kondisi di Indonesia saat ini tengah siaga satu, namun hal itu tidak berdampak terhadap iklim investasi di Jabar.
Bahkan, menurut Deddy, Putri Astri dari Kerajaan Belgia rencananya akan berkunjung ke Jabar pada 17-18 Maret 2016 mendatang.
“Mereka tidak masalah terhadap teror bom di Indonesia karena untuk Jabar tidak ada teror bom. Mereka juga tidak mempermasalahkannya, bahkan rencana kunjungannya ke Jabar jadwalnya tidak diundur,” katanya kepada Jurnal Bandung.com seusai pertemuan tertutup dengan delegasi Belgia di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (15/1).
Pria yang juga berprofesi sebagai aktor senior ini mengungkapkan, delegasi dan Putri Asri dari Kerajaan Belgia akan berkunjung ke Indonesia 12-19 Maret 2016 mendatang dan dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah seperti Bogor dan Kota Bandung.
“Di Bogor ada seminar kemudian lanjut ke Bandung akan berbicara dengan Pak Ridwan Kamil mengenai smart city,” sebutnya.
Deddy mengatakan, Kerajaan Belgia sangat tertarik berinvestasi di Jabar karena Jabar memiliki banyak pilihan peluang investasi. Pemprov Jabar sendiri akan menawarkan peluang investasi ini melalui West Java in Coporate.
“Kita melalui West Java in Corporate (lembaga berisi unsur pemerintahan dan pengusaha serta akademisi) akan menunjukkan potensi yang ada di Jawa Barat yang bisa kita kerjasamakan,” ujar Deddy.
Lebih lanjut Deddy mengungkapkan, nilai investasi yang akan ditanamkan di Jabar juga nilainya cukup besar. Dia menyebutkan, investasi Kerajaan Belgia di Jabar menduduki peringkat ke-8 dengan nilai mencapai Rp8 triliun lebih.
“Nanti akan masuk ke sini sekitar 90 juta dolar Amerika Serikat, ini yang eternit gresik namanya cuma ada di Karawang. Nanti itu juga akan diresmikan oleh Putri Astrid dari Belgia,” tambahnya.
Sementara itu, Deputy Chief of Mission from Belgium Heikki Van Dermander menyatakan, meskipun teror bom mencuat, namun pihaknya tidak mengkhawatirkan kondisi keamanan di Indonesia, khususnya Jabar.
“Kami tidak khawatir karena selama ini kami nyaman berinvestasi di Indonesia. Soal bom kami merasa prihatin dan mengutuk dan setiap negara ada potensi tersebut,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, kunjungan delegasi Belgia tersebut bertujuan untuk berinvestasi dan sektor yang dibidik seperti pengembangan teknologi informasi dan industri tekstil.