Meresahkan Warga, Polisi Amankan Preman Leasing
Oleh: Ferry Prakosa

Jurnal Bandung – Polrestabes Bandung menerima banyak aduan dari masyarakat kota Bandung terkait ‘mata elang’ atau penagih utang cicilan kendaraan bermotor yang sangat meresahkan warga. Berdasarkan pengaduan masyarakat, polisi pun mengamankan sejumlah preman leasing tersebut.
“10 orang (mata elang) kita amankan di sini, ini berdasarkan laporan masyarakat,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Rabu (21/1).
Yoyol mengakui, dalam sehari, rata-rata pihaknya menerima enam laporan warga yang masuk melalui Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) terkait ulah para pengintai kendaraan kredit leasing itu.
Tindakan pengamanan terhadap preman leasing tersebut merupakan upaya kepolisian untuk menekankan angka kejahatan di jalanan. Selain ke-10 orang itu, polisi mengamankan 145 orang lainnya yang kerap dikeluhkan warga di jalanan misalnya pengamen, ‘pak ogah’, juru parkir liar, dan sejumlah pelaku kriminal lainnya di jalanan.
“Parkir liar dikuasai preman. Uang parkir harusnya masuk Pemda, tapi malah masuk ke mereka. Sehingga kita amankan di sini,” ungkapnya.
Untuk mata elang, pihaknya mengaku cukup menyorotinya. Yoyol menganggap tindakan ‘mata elang’ kadang di luar batas. Tanpa basa-basi, mereka kerap memaksa mengambil kendaraan sehingga muncul perselisihan yang berujung tindak kejahatan.
“Ada yang di tengah jalan langsung ditarik motornya hingga terjadi keributan. Laporan seperti ini beberapa hari ke belakang cukup menonjol,” ungkapnya.
155 preman tersebut di kumpulkan di halaman Mapolrestabes Bandung. Polisi akan melakukan penindakan terhadap mereka yang memenuhi unsur kriminal. Sementara mereka yang diamankan, namun tidak memenuhi unsur kriminal akan diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung untuk dilakukan pembinaan. “Jika terbukti bersalah, polisi bisa menjerat ‘mata elang’ dengan pasal 335 KUH Pidana tentang perbuatan tidak menyenangkan,” tegasnya.
Yoyol menambahkan, razia preman di Bandung akan terus dilakukan hingga terciptanya suasana Kota Bandung yang kondusif.
“Kita akan tiap hari lakukan razia sampai Bandung kondusif,” tandasnya.