Merawat Sejarah Lewat Usaha

Oleh: Bono Hafidh Maulana Fajri

Jurnalbandung.com – Sejarah adalah suatu elemen terpenting dalam kehidupan di mana sejarah ini dapat membantu kita di masa depan dengan mengingat sesuatu di masa lalu, dengan sejarah kita dapat menambah ilmu pengetahuan berupa fakta dan peristiwa di masa lalu. Adanya sejarah pun ditunjukan untuk orang-orang di generasi selanjutnya yang bisa dianggap sebagai pelajaran dan pengalaman penting.

Selaku generasi muda, sudah selayaknya kita melek atau bahkan paham akan sejarah. Untuk memahami sejarah banyak bentuk dan caranya, dan saya merawat pemahaman tentang sejarah itu lewat usaha.  Di mana konsep dari usaha saya membawa sedikit sejarah tentang hubungan Indonesia dengan Belanda. Usaha saya ini bergerak di bidang fashion dengan jenis barang yang berupa celana, dan diberi nama “ Voorkant”.

Voorkant diambil dari bahasa belanda yang artinya “di depan”. Ada beberapa alasan mengapa saya mengambil nama ini, diantaranya  yaitu; saya jarang atau belum menemukan brand di Kota Bandung –khususnya- yang mengambil nama dari bahasa belanda; saya ingin merubah stigma buruk yang sudah melekat di Indonesia mengenai betapa buruk dan biadabnya Belanda. Memang betul bahwa Belanda adalah penjajah di negara saya, tetapi jika kita menilai dari sisi positifnya, banyak sekali cerita dan peninggalan-peninggalan yang bisa saya dapatkan di zaman sekarang ini.

Bangunan–bangunan yang dibuat oleh bangsa Belanda saat itu kini menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi pemuda di Kota Bandung, dan yang saya suka dari bangunan Belanda adalah struktur rumah yang kokoh dengan desain yang dipenuhi tanaman–tanaman indah.

Kembali pada pembahasan usaha saya, saya membuat 2 artikel celana. Yang pertama celana terbuat dari bahan cotton twill atau yang sering disebut chino, yang kedua adalah celana berbahan denim atau jeans yang berlabelkan bahan sakura dengan berat 13 oz. Terlebih dari itu, artikel–artikel celana yang saya buat juga diberi nama dari tokoh Belanda.

Celana chino ini saya beri nama atau kode barang Houvell Chino. Nama ini terinspirasi dari salah satu tokoh belanda yang bernama Baron Van Houvell, ia adalah menteri, politikus, juga sebagai penulis Belanda. Baron Van Houvell membantu Negara Indonesia dalam penolakan sistem tanam paksa, dan orang yang paling vocal dalam menentang serta berusaha menghapuskan sistem tanam paksa itu adalah dia. Saya membawa nama Houvell pada artikel celana saya karena chino adalah celana yang berbahan sejuk dan halus sehinga terasa bebas jika digunakan. Sama halnya dengan  dengan cerita Houvell pada saat itu, bahwa masyarakat juga perlu kebebasan dan pembawaan yang halus sehingga dapat menghasilkan energi yang positif dan sejuk.

Begitu juga dengan artikel celana denim yang diberi nama Deventer Denim. Terinspirasi dari tokoh belanda yang bernama Conrad Theodor Van Deventer, orang yang membuat irigasi, emigrasi, dan edukasi ini merupakan salah satu tokoh yang membantu perjuangan Indonesia melalui pendidikan. Hal yang menarik bagi saya dari Van Deventer adalah ia bersimpati dan berusaha membuat program peningkatan kesejahteraan rakyat pada masa penjajahan. Dengan diberinya nama Van Deventer dalam artikel celana denim saya, menunjukan bahwa bergaya juga bisa dibina dan sejahtera.

Usaha yang saya konsep bersejarah ini merupakan bentuk perawatan akan sejarah Belanda yang ada di Indonesia. Konsep ini juga bertujuan untuk mengajak pemuda agar mengenal lebih dalam akan sejarah yang ada. Fashion adalah salah satu daya tarik pemuda untuk memenuhi gaya, dan saya mencoba mengombinasikan fashion dengan sejarah agar setiap orang yang mengenal brand saya juga mengenal sejarah yang saya terapkan pada brand ini. Dengan begitu harapan saya, lambat laun para pemuda akan tertarik dengan sejarah sehingga dapat merawat sejarah bersama–sama, karna yang tua membuat sejarah dan yang muda merawat sejarah.

Tinggalkan Balasan