Masyarakat Indonesia Rentan Terpapar Paham Radikalisme

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Pemahaman dan Pengamalan Pancasila yang cenderung menurun di kalangan masyarakat Indonesia memuculkan peluang bagi pihak-pihak yang dengan sengaja ingin menyebarkan paham radikalisme.

Bahkan, akademisi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Didin Syarifudin mengungkapkan, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi sasaran empuk bagi teroris untuk menyebarkan paham radikalnya.

“Sejak orde baru berakhir, pemahaman dan pengamalan Pancasila cenderung menurun. Kalau tidak diperbaiki, Indonesia sangat rentan menjadi sasaran penyebaran paham-paham sesat, khususnya paham radikalisme,” tutur Didin seusai Diskusi tentang Pancasila dalam Membendung Paham Radikalisme, di kampus UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Jumat (27/11) malam.

Dia mengatakan, minimnya pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia, tak lepas dari strategi pemerintah orde baru yang mengenalkan Pancasila melalui pola-pola indoktrinisasi. Sehingga, masyarakat pun seakan terpaksa memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi negaranya.

“Tak aneh, setelah orde baru selesai, masyarakat pun seakan melupakan Pancasila,” ucapnya.

Oleh karena itu, Didin meminta agar pemahaman dan pengamalan Pancasila dilakukan melalui pola-pola kognitif, afektif, dan berbasis pada pemecahan masalah. Sehingga, dengan sendirinya, masyarakat pun akan memahami pentingnya Pancasila, kemudian mengamalkannya.

Sementara itu, Ketua Lingkar Studi Pancasila UPI Iwan Karniwa mengakui,
mahasiswa sangat rentan terpengaruh berbagai paham, termasuk paham radikalisme. Sebab, mahasiswa cenderung ingin mengetahui segala hal yang ada di hadapannya.

“Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan baik formal maupun informal, kami selalu menyosialisasikan nilai-nilai ideologis Pancasila, khususnya bagi kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan