Korban Banjir Bandang Garut Terima Berbagai Bantuan dari Pemerintah
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meninjau penampungan para korban banjir bandang di Kabupaten Garut di Korem 062 Tarumanegara, Posko Kemanusiaan di Cimacan, kondisi bangunan RSUD Slamet, serta lokasi rumah di bantaran Sungai Cimanuk yang rusak parah.
Mensos mengatakan, warga dari 380 rumah yang hancur akibat tergerus luapan air Sungai Cimanuk akan memperoleh hunian tetap (huntap) yang saat ini bangunannya tengah dipersiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (PU-Pera).
Dia pun mengaku telah membicarakan hal ini dengan Menteri PU-Pera dan meminta agar Pemkab Garut segera memutuskan dimana tempat untuk membangun huntap tersebut.
“Saya sudah koordinasi dengan Kementerian PU-Pera untuk menyiapkan huntapnya bila Pemkab Garut sudah memutuskan tempat dibangunnya, lalu isi dari huntap itu dari Kemensos,” tutur Khofifah, Kamis (22/9).
Untuk sementara, lanjut Khofifah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyiapkan hunian sementara (huntara), berupa nominal uang untuk menyewa kontrakan.
“Selama mereka dalam persiapan huntap, maka BNPB menyiapkan huntara, biasanya berupa uang untuk sewa kontrakan, yang penting mereka bisa melanjutkan hidupnya kembali,” ungkapnya.
Khofifah pun menyatakan prihatin dan bela sungkawa bagi para korban dan menyerahkan bantuan simbolis kepada para ahli waris yang ditinggalkan keluarganya.
Dia berharap, Pemkab Garut sesegera mungkin mengidentifikasi seluruh warga yang terdampak banjir agar santunan Rp900.000/jiwa dan bantuan santunan kematian (BSK) sebesar Rp15 Juta untuk ahli waris dari Kemensos kepada para korban dapat segera diserahkan.
“Ini sebagai tanda duka cita dari kami, bagi yang belum teridentifikasi ahli warisnya kami tunggu datanya agar segera kami tangani bantuannya,” jelas Khofifah.
Untuk bantuan logistik, Kemensos memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton yang siap untuk diserahkan. Bila ini belum mencukupi, maka Pemprov Jabar bisa mengajukan kepada Kemensos melalui SK Gubernur agar CBP bisa ditambah menjadi 200 ton.
“Kita punya CBP dan SOP-nya seperti itu dan kami berharap kebutuhan logistik bisa terpenuhi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengungkapkan, bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada para korban dapat menghubungi Dinas Sosial di Jabar yang selanjutnya akan diserahkan kepada para korban.
“Disamping bantuan dari kita, bagi masyarakat dimana pun berada yang ingin menggalang bantuan, kita persilakan koordinasi dengan Dinas Sosial di Jawa Barat,” kata Deddy.
Deddy pun mengaku mendapat kabar dari rekan sesama aktor di Jakarta yang menyebutkan bahwa para artis dan seniman telah menggalang dana untuk para korban banjir bandang Garut.
“Kemarin saya dapat WA dari aktor Reza Rahardian dengan beberapa artis akan menggalang dana untuk Garut. Saya kira ini bencana kemanusiaan yang tidak bisa kita duga,” kata nya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Alma Lucyati mengatakan, RSUD Dr Slamet Garut yang juga terimbas banjir bandang Sungai Cimanuk hari ini kondisnya sudah berangsur-angsur bersih, sebagian belum karena memang kondisinya harus selalu dilakukan pengulangan pembersihan.
“Dari Diskes Provinsi Jabar sejak kemarin turut membantu disinfektan karena itu kan banyak kotoran, kaporit, pembersih lantai, kantung mayat, obat-obat emergency. Tadi malam dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) mengirimkan bantuan makanan tambahan biskuit untuk bayi dan ibu hamil,” katanya.
Alma juga mengatakan, menkes menurunkan tim gawat darurat dari. crisis center-nya bekerja sama dengan Diskes Provinsi Jabar untuk melihat kebutuhan dan menilai mana yang harus diprioritaskan dan tidak.
“Itu yang sudah kita lakukan, termasuk saat ini kita sedang mendata, kan dipisah kemarin mana (alat rumah sakit) yang masih bisa dipakai dan tidak, hari ini sedang diinventarisir karena ada yang nggak bisa dipakai karena lumpur, tapi tetap masih dicoba kalau dicuci apakah bisa berfungsi atau tidak,” jelas Alma.