Kesehatan Mental Jadi Isu yang Banyak Disorot Anak Muda ‘Zaman Now’
Oleh: Redaksi
Jurnalbandung.com – Sebanyak 400 siswa yang tergabung dalam Forum Osis Jawa Barat (FOJB) Wilayah 7 mengadakan acara one day training di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023.
Kegiatan ini hasil dari kolaborasi anatara Volunteer Doctors Jawa Barat dengan FOJB Jawa Barat. Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang hadir diberikan materi tentang pentingnya mental health dan berbagai permasalahan para remaja hari ini.

Dewan Pembimbing FOJB, Raihan Firdaus menjelaskan, bertepatan dengan hari sumpah pemuda pada 28 Oktober, para pelajar khususnya di Jawa Barat harus memiliki mental health yang bagus, apalagi para pelajar ini adalah calon pemimpin masa depan.
“Maka dari itu dengan adanya pemaparan materi Mental health ini menjadi langkah awal bagi para pelajar di Kota Bandung dan Kota Cimahi untuk menyikapi bahwa kesehatan mental pada remaja saat ini sedang mengkhawatirkan,” katanya kepada wartawan di Bandung. 28 Oktober 2023.
Dia mengatakan, kesehatan mental seseorang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari mulai lingkungan sekitar sampai keluarga.
“Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang,” jelas dia.
Sementara itu ditempat yang sama
Pemateri dari Volunteer Doctor Intan Aulia mengatakan, bahwa kesehatan mental yang buruk bisa terjadi kepada semua orang dan berbagai macam latar belakang.
Oleh karena itu lanjut dia, penting untuk saling peduli satu sama lain.
“Mulai sekarang, harus peduli kedapa siapapun sebagai sesama manusia. Kita harus bisa saling menghargai satu sama lain,” jelasnya.
Untuk diketahui, Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Volunteer Doctor turut memberikan bukti nyata pengabdian kepada pelajar sebagai bentuk prihatin kepada generasi muda yang sekarang banyak terjadi kekerasan serta bullying dan khawatir berakibat pada masa depan anak muda yang berubah menjadi generasi tidak berguna.
Volunteer Doctor melakukan langkah awal dengan memberikan materi penanganan darurat jika pelajar mengalama depresi, cemas atau hal lainnya yang menganggu mental, dan harapannya bisa menjadi sebuah gerakan masif yang bisa disosialisikan kesetiap sekolah yang ada di Jawa Barat