Kemacetan, PR Terbesar Sektor Pariwisata di Kota Bandung
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Kemacetan memang menjadi bukti hidupnya sebuah kota. Namun, kemacetan juga membawa kerugian, terutama bagi sektor pariwisata.
Selama ini, Kota Bandung dan daerah di sekitarnya kerap menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah. Namun, akibat kemacetan, tak sedikit wisatawan yang membatalkan kunjungannya.
Kemacetan dinilai sebagai pekerjaan rumah (PR) terbesar yang mau tak mau harus dihadapi, demi majunya sektor pariwisata di Kota Bandung.
Meskipun kemacetan tak bisa dihindari, namun setidaknya kemacetan bisa diminimalisasi, sehingga wisatawan pun tetap nyaman menikmati liburannya di kota berjuluk Parijs Van Java ini.
Diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar, sektor pariwisata memang dirugikan dengan kemacetan yang kerap mendera Kota Bandung.
Banyak wisatawan yang mengeluh, bahkan membatalkan kunjungannya karena kemacetan yang semakin parah.
“Mereka mungkin datang ke Bandung ingin berpetualang kuliner sana sini. Namun karena sudah kesal di jalan selama berjam-jam, mereka akhirnya memilih pulang,” ujar Herman kepada Jurnal Bandung, Selasa (29/15).
Diakuinya pula, akses jalan di Kota Bandung sendiri kini memang berangsur membaik. Namun, belum ada solusi jitu untuk mengatasi persoalan kemacetannya.
“Apalagi Kota Bandung sering menggelar event besar yang menimbulkan kemacetan parah. Jangan terus dibiarkan karena bisa berdampak besar bagi sektor pariwisata. Bisa-bisa, wisatawan berangsur meninggalkan Bandung,” tuturnya.
Dia juga menilai, besarnya pendapatan Kota Bandung dari sektor pariwisata belum diimbangi feed back yang seimbang bagi pengusaha pariwisata, seperti masih minimnya perbaikan infrastruktur pariwisata.
“Wajarlah kalau pemerintah memberikan perhatian yang besar di sektor pariwisata, karena sektor inilah yang memberikan pendapatan paling besar bagi daerah,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Sofyanudin Syarif menyebutkan, selama ini, anggaran yang digelontorkan Pemkot Bandung untuk sektor pariwisata memang cukup besar.
Dalam anggaran 2015, pemkot menganggarkan Rp1,6 Triliun untuk pengembangan sektor pariwisata. Serapannya pun mencapai 75% atau Rp1,4 triliun. Rencananya, 2016, pemkot akan menaikkan anggaran sektor pariwisata hingga Rp2,1 triliun.
”Pemkot memang sudah berupaya mengurai kemacetan. Hanya saja, berbagai megaproyek transportasi massal ternyata belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Sehingga, solusi untuk mengatasi kemacetan belum ditemukan,” tandasnya.