Kekerasan pada Perempuan dan Anak Marak, P2TP2A Jabar Latih Relawan

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Maraknya kasus kekerasan pada perempuan dan anak serta meningkatnya jumlah korban dari tahun ke tahun, menunjukkan semakin pentingnya pemerataan kualitas petugas penerimaan dan penanganan pengaduan di masing-masing Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Dalam Pelatihan Penanganan Korban Trafficking, di Hotel Endah Parahyangan, Rabu (25/5), Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, tumbuh kembang P2TP2A di setiap daerah, khususnya di wilayah Provinsi Jabar, tentu tidak dapat disamaratakan. Hal tersebut sangat bergantung pada latar belakang situasi sosial serta kebijakan kepala daerah setempat.

Namun, meski tidak bisa dibandingkan, menurut Netty, kualitas SDM di bidang penerima dan penanganan pengaduan harus memiliki standar yang sama.

“Dengan demikian, harapan akan terwujudnya layanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara responsif, cepat, tepat dan terpadu, dapat diwujudkan pada setiap P2TP2A seluruh Jawa Barat,” jelas Netty dalam keterangan tertulis yang diterimajurnalbandung.com, Jumat (28/5).

Oleh karena itu, lanjut Netty, pemerintah harus memiliki Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) yang konsen dalam menangani kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak, mulai dari perlindungan korban, penanganan, hingga pemulihannya dari masa-masa trauma.

“Berhubung pemerintah belum memiliki sarana tersebut, P2TP2A-lah yang saat ini menyediakan layanan khusus korban. Sehingga, kegiatan pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas relawan di tiap-tiap P2TP2A,” ujarnya.

“Ke depannya harus ada LKKS yang khusus menangani perempuan-perempuan korban kekerasan, termasuk menyediakan unit layanan pendidikan khusus bagi para korban karena boleh jadi mereka tidak diterima kembali di lingkungannya karena dianggap aib,” sambung Netty.

Tinggalkan Balasan