Kejar Predikat Geopark Berkelas Dunia, Pemprov Jabar Gelar Ciletuh-Palabuhanratu Geopark Festival 2016

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Pemprov Jawa Barat terus berkomitmen dan memperjuangkan kawasan Geopark Ciletuh masuk dalam jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) yang akan diputuskan 22 Desember 2017.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar optimistis jika Geopark Ciletuh yang telah memiliki potensi geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keragaman hayati) dan culturdiversity (keragaman budaya) secara terintegrasi akan diakui Unesco dan disejajarkan dengan taman kebumian yang ada di seluruh dunia serta menjadi destinasi wisata berskala internasional.

“Tahun lalu Geopark Ciletuh sudah diakui nasional dan kita ingin target 22 Desember 2017 Unesco menetapkan Ciletuh ini menjadi Unesco Global Geopark sehingga bisa diangkat betul-betul menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia,” tutur Deddy dalam keterangan tertulis yang diterima jurnalbandung.com, Selasa (17/8).

Untuk mencapai pengakuan tersebut, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar selaku penyelenggara, kembali akan menggelar Ciletuh–Palabuhanratu Geopark Festival 2016 (CGF 2016) yang puncak acaranya akan dihelat 27-28 Agustus 2016 di Pantai Batu Namprak, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi. Dalam pagelaran tersebut, tim Asesor dari Unesco juga akan menilai dan mewawancarai masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh tentang potensi yang dimiliki geopark tersebut.

“Festival ini juga untuk mengenalkan tentang potensi Geopark Ciletuh kepada masyarakat luas, termasuk ke mancanegara karena beberapa negara juga akan ikut mengisi rangkaian acara tersebut,” sebutnya.

Rangkaian acara, seperti pertunjukan budaya hasil restorasi, pameran pelatihan dan program pemberdayan masyarakat, hingga kegiatan kepariwisataan dan bakti lingkungan akan digelar di CGF 2016, yang kali ini mengangkat tema “Eksploring Ciletuh dengan konsep Culture Meet Nature”. Kegiatannya sendiri akan dipusatkan di tiga titik, yaitu di Pantai Palangpang, Cisolok, dan Ujung Genteng.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Ida Hernida menjelaskan, rangkaian kegiatan CGF 2016 ini dimulai dari pra event, main event dan pasca event. Sejak awal Agustus lalu, pihaknya telah menyosialisasikan CGF 2016 melalui berbagai acara di beberapa tempat.

“Tanggal 19-21 Agustus nanti kita juga akan menggelar Ciletuh Geopark Expo di TSM Bandung dimana kita akan melaunching logo Geopark Ciletuh sebagai salah satu persyaratan masuk UGG dan launching buku dan website Geopark Ciletuh,” papar Ida.

Yang tak kalah penting dari acara CGF 2016 ini, kata Ida, adalah program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yaitu program pengenalan homestay. Masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh akan disiapkan untuk mejadi pelaku ekonomi dalam bidang penginapan.

“Kita akan melatih mereka dari yang terkecil hingga besar agar mereka siap untuk melakukan usaha yang kita sebut homestay, ini karena disana belum ada hotel atau penginapan,” terang Ida.

Pada acara puncak CGF 2016 di Pantai Batu Namprak Ujung Genteng, lanjut Ida, akan ada berbagai cultural performance atau pertunjukkan budaya yang melibatkan 500 peserta. Geobike atau aksi bersih lingkungan dengan konsep funbike, dimana 400 pesertanya berasal dari Bandung, Jakarta, dan Sukabumi. Mereka akan bersepeda dengan rute Tamanjaya hingga Pangumbahan.

Geodive, yaitu aksi bersih pantai, penanaman terumbu karang, diskusi konservasi penyu, dan penyelaman di Karang Antuk dan Sodong Parat yang akan diikuti 40 peserta.

Geosurf atau aksi bersih pantai melalui kegiatan surfing dan geokite atau festival layangan hias yang akan diikuti oleh puluhan peserta, tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan New Zeland yang akan bertempat di Pantai Cipaku, Pantai Ombak Tujuh, Pantai Batu Namprak dan Pangumbahan.

Nelayan sekitar juga akan dilibatkan pada acara perahu hias di Pantai Kelapa Condong. Expo dan bazaar yang mencakup delapan Kecamatan di Kawasan Geopark Ciletuh–Palabuhanratu juga akan digelar dengan menampilkan pasar produk dan kuliner lokal.

“Masih banyak acara menarik lainnya dan pasca event yaitu tanggal 29 Agustus akan ada aksi bersih pantai oleh Pramuka Kecamatan Ciracap di sepanjang Pantau Ujung Genteng dan Pangumbahan, karena kami khawatir setelah acara banyak sampah berserakan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan