KAMMI: Jokowi-JK Belum Perhatikan Pembangunan SDM

Oleh: Redaksi

foto net
foto net

Jurnal Bandung – Kinerja Pemerintahan di bawah pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak luput dari perhatian mahasiswa. Dalam penilaian mahasiswa, Pemerintahan Jokowi-JK masih memandang pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebelah mata.

Pada Forum Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “Menyoal Nawa Cita Jokowi-JK” yang dilaksanakan oleh Bidang SDM Strategis PP KAMMI di Bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/8), terungkap jika pelaksanaan nawa cita masih sebatas kampanye dan slogan.

Sebagai gerakan mahasiswa yang concern pada politik nilai, KAMMI tidak ingin pemerintah lengah dan terlena dengan berbagai macam kerusakan yang ada dan membiarkannya berlarut-larut.

“Kami ingin mengevaluasi pelaksanaan nawa cita yang menjadi road map pemerintahan sekarang. Dari sembilan poin yang menjadi tujuan dari pelaksanaan nawa cita, mari kita kupas satu persatu. Indikator-indikator apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses capaian untuk sampai pada upaya mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” tutur Sekretaris Bidang SDM Strategis PP KAMMI Arif Satriantoro dalam keterangan tertulis yang diterima jurnalbandung.com, Sabtu (27/8).

Menurut Artif, pihaknya menginginkan adanya tata kelola penyelenggara negara yang baik, meliputi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dan hal itu, kata Arif, tentu itu tidak dapat dilepaskan dari upaya membangun sistem yang baik.

“Saat ini kami belum melihat ada upaya ke arah sana dengan serius, pemerintah masih terjebak pada proyek-proyek mercusuar yang syarat dengan anggaran,” terang alumnus Fakultas Hukum UNS itu.

Sementara itu, Direktur Departemen Kajian Politik Soshum Orbit Indonesia Anis Maryuni Ardi mengatakan, dari dominasi nawa cita yang ditelaah pihaknya, pada dasarnya, nawa cita mengarah pada pembangunan SDM. Namun, kenyataannya, SDM tidak menjadi perhatian serius Pemerintahan Jokowi-JK.

“Pembangunan manusia itu meliputi bagaimana proses pendidikan baik formal dan non formal, kesehatan dan penyemaian karakter bangsa yang menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa,” katanya.

Mahasiswa pasca sarjana Universitas Pertahanan ini menerangkan, kesadaran untuk menyelamatkan aset masa depan bangsa adalah tugas semua kalangan.

“Benturan teknologi dan adanya gelombang generasi yang memiliki semangat zaman yang berbeda harus menjadi perhatian serius,” ucapnya.

Anis pun minta pemerintah menyadari bahwa bukan hanya sumber daya alam (SDA) yang menjadi prioritas pembangunan, namun juga SDM untuk mendapatkan manusia-manusia unggul.

“Lalu bagaimana teknisnya, tentu variannya sangat luas. Dalam hal ini, pemerintah dapat melakukan berbagai pendekatan, sehingga visi kebangsaan bisa tercapai,” tandas Anis.

Tinggalkan Balasan