Jelang Pencoblosan, Kedua Kubu Siagakan Relawannya

foto ilustrasi (net)
foto ilustrasi (net)

Jurnal Bandung- Sehari jelang pencoblosan, berbagai potensi pelanggaran patut diantisipasi agar Pemilihan Umum Presiden 2014 berjalan lancar, aman, dan demokratis. Beberapa bentuk pelanggaran yang patut diwaspadai di antaranya politik uang dan penyebaran kampanye hitam yang sering dijadikan cara terakhir untuk memengaruhi pilihan masyarakat.

Kedua kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden pun telah menyadari hal itu, sehingga mereka melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasinya. Seperti yang dilakukan tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jabar.

Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh unsur partai koalisi dan relawan Prabowo-Hatta untuk melakukan penjagaan di daerah masing-masing. Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadi politik uang dan penyebarang kampanye hitam.

Bahkan, Heryawan meminta seluruh unsur tim dan relawan Prabowo-Hatta untuk terus siaga hingga pencoblosan dan penghitungan suara di masing-masing TPS selesai. “Tim kami akan waspada, siap siaga. Kami bersama masyarakat terus berjaga-jaga. Hingga nanti malam akan terus berjaga-jaga,” kata Heryawan di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta di Jabar, Bandung, Selasa (8/7).

Heryawan menjelaskan, H-1 pencoblosan merupakan saat-saat rawan terjadinya pelanggaran, terutama yang menyangkut politik uang. Aksi ‘tabur’ uang tersebut dilakukan untuk memengaruhi pemilih ketika mencoblos di TPS.

“Bahaya money politic itu di malam hari, shubuh hari. Apalagi sekarang ketika bulan puasa, (politik uang terjadi) di saat sahur,” ucapnya.

Tidak hanya itu, sikap waspadanya ini pun dilakukan untuk mencegah penyebaran kampanye hitam di Jabar. Kekhawatiran ini didasari oleh sejumlah temuan kampanye hitam di Jabar yang diarahkan ke Prabowo-Hatta.

“Berbagai laporan seperti di Cirebon, Garut Purwakarta, Majalengka, Karawang. Tim kami sedang mentabulasi jenis2 pelanggarannya. Mudah-mudahan gangguan seperti ini tidak terjadi secara massif,” katanya seraya menyebut bentuk kampanye hitam banyak dilakukan melalui penyebaran pamflet dan tabloid.

Heryawan menegaskan, jika menemukan pelaku berbagai pelanggaran tersebut, pihaknya akan segera menyerahkan dan memproses secara hukum ke aparat terkait. “Kami pastikan tidak ada main hakim sendiri. Pelakunya akan segera kita bawa ke aparat berwajib,” katanya seraya berharap tidak terjadi pelanggaran apa pun di masa tenang seperti saat ini.

Hal tidak jauh berbeda pun dilakukan tim pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Juru bicara Tim Pasangan Jokowi-JK di Jabar Waras Wasisto mengatakan, jelang pencoblosan ini, pihaknya telah menyiapkan 1.000 orang di setiap kabupaten/kota di Jabar untuk mengawasi daerahnya masing-masing.

Waras pun menilai hal ini penting untuk mengantisipasi berbagai potensi pelanggaran. “Selain mengantisipasi dugaan pelanggaran, relawan tadi pun akan memastikan apakah masyarakat mendapat surat undangan memilih atau tidak. Ini juga penting agar seluruh pemilih terjamin hak pilihnya,” kata Waras, kemarin.

Selain itu, saat pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS nanti menjadi perhatian utama tim Jokowi-JK. Bahkan, kata Waras, pihaknya akan menyiapkan empat relawan sekaligus di setiap TPS.

“Kami ingin memastikan pemilih bisa memilih dengan aman, tenang, tanpa intimidasi. Nanti kami siapkan saksi satu di dalam TPS, lalu tiga orang berjaga-jaga di luar TPS,” singkatnya.

Tinggalkan Balasan