Jawa Barat Butuh Pemimpin Religius

Oleh: Redaksi

Jurnalbandung.com – Semakin mendekati 2018, dengung wacana calon kepala daerah Jawa Barat makin terdengar di mana-mana.

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jabar diprediksi akan berjalan menarik karena nama-nama kuat saat ini sudah bermunculan ke permukaan, sebut saja Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, hingga Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin.

Banyaknya tokoh yang muncul dinilai positif oleh Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana. Namun, Haris menilai, pemimpin Jabar selanjutnya harus berkarakter religius.

“Ada survey yang mengatakan penduduk Jabar intoleransinya tinggi. Tapi setelah ditelaah ulang, ternyata bukan kurang toleran, tapi sangat religius, maka masyarakat semacam ini tentu perlu pemimpin religius,” ungkap Haris di acara Silaturahim Tokoh Masyarakat dan Pembukaan Rakerwil DPW Hidayatullah Jabar di Pesantren Hidayatullah, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/2).

Haris menjelaskan, Gubernur Ahmad Heryawan (Aher) adalah contoh pemimpin yang dibutuhkan Jabar karena berlatar belakang Islam kuat.

“Seorang pemimpin yang Islamnya kuat, jika ditempatkan di manapun yang ada di benaknya adalah bagaimana cara melipat-gandakan kebaikan,” imbuh Haris.

Oleh karena itu, menurut Haris, wajar jika saat ini Aher menitikberatkan perbaikan di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

“Ketiga hal ini memang bukan isu populer, tapi sangat penting untuk fondasi pembangunan Jabar selanjutnya. Dan tantangan kita hari ini adalah mencari pengganti Aher dengan kualifikasi lebih bagus lagi,” tambahnya.

Haris mengapresiasi fokus perhatian Aher dalam bidang pendidikan. Sebab, menurutnya, pendidikan akan melahirkan masyarakat yang cerdas.

“Makin cerdas masyarakat, makin dewasa. Dan makin dewasa, makin toleranlah kita karena Islam mendidik umatnya untuk toleran,” papar Haris.

Lebih lanjut, Haris berharap, keberadaan ormas-ormas Islam bisa berperan lebih dalam pembangunan Jabar.

“Pemprov Jabar sangat fokus pada pendidikan dan di ruang-ruang kebaikan inilah Hidayatullah diperlukan karena fokus organisasi ini adalah dakwah dan pendidikan,” katanya.

Pendapat Haris diamini oleh Ketua DPW Hidayatullah Jabar Dadang Abu Hamzah. Menurutnya, ormas Islam di Jabar harus bersinergi untuk mendukung pemimpin pro-umat.

“Istilah saya, Jabar itu “kujang” alias kudu ajengan (harus ulama). Jabar hari ini banyak memperoleh penghargaan, pembangunan terasa di mana-mana, dan masyarakatnya harmonis. Bisa jadi, itu merupakan berkah memiliki pemimpin ulama,” tutur Dadang.

Tinggalkan Balasan