Jabar Dilanda Bencana, Pemprov Gerak Cepat Berikan Bantuan

Oleh : Yuga Khalifatusalam
Foto net
Foto net
Jurnal Bandung – Pemerintah provinsi Jawa Barat bergerak cepat menangani bencana banjir bandang di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang. Gubernur provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, bantuan untuk korban banjir bandang sudah diturunkan. Bantuan yang diturunkan beruma makanan, peralatan tidur dan dapur umum.
‎”Bantuan sudah, tidak ada masalah. Bantuan dalam arti makanan, selimut, dapur umum. Keperluan bagi para pengungsi juga sudah ada, sudah memadai,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu (21/9).
 
“Antisipasi dalam arti mitigasi bencana sudah dilakukan. Evakuasi masyarakat sudah, pertolongan pada masyarakat sudah, pencarian masyarakat juga sudah termasuk posko juga sudah ada,” tambahnya.
 
Pria yang akrab disapa Aher juga mengatakan bahwa hingga kini upaya lain juga sudah dilakukan seperti pencegahan atau mitigasi bencana, evakuasi, dan pencarian korban. Mitigasi tersebut melibatkan berbagai pihak seperti tim Sar dari BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang, aparat pemerintah daerah setempat serta pihak TNI dan Kepolisian.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim pendahulu yang terdiri dari petugas data informasi, SAR, logistik, sebanyak 20 orang. “Tim ini akan mendata berapa jumlah korban, terdampak, dan kerugian materiil yang ditimbulkan,” katanya.
 
Menurutnya, tercatat 16 orang ditemukan tewas dan sejumlah orang lainnya hilang akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Korban dikhawatirkan bisa bertambah. Tapi sejauh ini yang sudah ditemukan tewas, 16 orang. Yang hilang masih didata, juga yang luka,” kata Haryadi yang berada di lokasi bencana.
Ditambahkannya, yang terkena dampak sekitar 500 keluarga di tujuh kecamatan. Saat ini dilaporkan, air sudah surut. Namun, ratusan relawan dan petugas penyelamat dan bantuan dari berbagai lembaga terus melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Banjir bandang terjadi akibat hujan yang turun sejak Selasa (20/9/16) dalam intensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan tanah, serta meluapnya Sungai Cimanuk ke tujuh kecamatan tersebut.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kec. Sumedang Selatan, Kab. Sumedang Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9/2016) pukul 22.00 Wib. Longsor menimbun 2 unit rumah tertimbun tanah longsor. 2 orang ditemukan tewas dan diduga 2 orang masih tertimbun longsor. Pencarian korban masih dilakukan.
 
Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Garut dan BPBD Sumedang. Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan permakanan diperlukan untuk penanganan pengungsi. 
 
Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor.

Tinggalkan Balasan