Jabar Asean Cooperative Summit 2016 Libatkan Sembilan Negara Asean
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Pada puncak peringatan ke-69 Hari Koperasi tingkat provinsi, Pemprov Jabar melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggelar pameran produk unggulan yang melibatkan sembilan negara di Asean.
Kesembilan negara Asean yang dilibatkan itu adalah Malaysia, Kamboja, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Laos. Acara puncak Hari Koperasi 2016 ini digelar di Bekasi Town Square, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi pada Selasa (2/8).
Sementara jumlah peserta dalam acara pameran ini mencapai 1.787 orang dan 87 koperasi. 100 orang peserta di antaranya berasal dari sembilan negara Asean tersebut.
Keterlibatan negara-negara ini sebagai bagian dari integrasi ekonomi yang berlaku saat ini, yakni masyarakat ekonomi Asean (MEA) dimana negara-negara Asean ini menjadi pasar tunggal sekaligus basis produksi aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja.
Oleh karena itu, di era persaingan MEA yang telah berlaku sejak 2015 lalu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang hadir dalam acara ini mengungkapkan, koperasi sebagai soko guru (tulang punggung) perekonomian nasional harus bisa menjadi pemerata ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat kita tak akan kalah bersaing dengan negara lainnya.
Namun, Gubernur yang akrab disapa Aher ini menyayangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini yang tidak diimbangi dengan meratanya kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi ini adalah jalan terbaik untuk menghadirkan, untuk membangun kesejahteraan masyarakat bersama-sama,” ungkap Aher dalam sambutannya.
“Saat ini, ternyata penyakit negara-negara berkembang, termasuk negeri kita boleh jadi kena penyakit ini. Adalah hadirnya kesejahteraan, hadirnya pertumbuhan ekonomi, tapi kurang merata,” lanjut Aher.
Aher pun menjelaskan, koperasi bisa menjadi solusi bagi pemerataan ekonomi masyarakat. Aher menilai, koperasi adalah bagian kecil dari ekonomi saat ini, namun koperasi bisa menjadi besar dengan kekuatan para anggotanya.
“Meskipun koperasi, tapi jangan berpikir kecil, koperasi itu bukan urusan kecil, ini paradigma yang salah. Betul dananya kecil, tapi ketika dikumpulkan dananya dari orang yang sangat banyak akan menjadi dana yang besar, akan menjadi kekuatan dan modal yang besar,” papar Aher.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga usai acara pembukaan memberikan apresiasi terhadap sambutan yang telah diungkapkan Aher dalam acara ini.
Puspayoga juga mengatakan, koperasi merupakan hal baik, tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
“Pertumbuhan boleh meningkat, tapi kalau koperasinya ga bagus, ga kita struktur dengan baik, ga kita urus dengan baik tentunya pemerataan kesejahteraan itu tidak akan tercapai. Ini luar biasa sambutan Pak Gubernur,” katanya.
Untuk mendukung hal tersebut, Puspayoga juga mengungkapkan bahwa pemerintahan Jokowi-JK terus bekomitmen memperbaiki koperasi, salah satunya melalui deregulasi.
“Dan fokusnya apa? Fokus dari deregulasi itu adalah infrastruktur, tourism, energi, dan maritim. Ini ada empat hal yang difokuskan oleh presiden kita,” tegas Puspayoga.