Ini Cara Kota Bandung Hadapi Musim Hujan
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung- Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain, mengungkapkan, saat ini masih ada 64 titik rawan banjir cileuncang di Kota Bandung.
Kendati begitu, menurutnya, penyebab banjir saat ini tidak melulu karena buruknya kualitas drainase. Karena itu, solusi mengatasi banjir pun baru bisa diketahui setelah penyebab utama banjir terungkap.
“Kita akan fokuskan pada solusinya. Memang saat ini masih terfokus di BTC (Jalan dr. Djunjunan). Dalam seminggu, dua minggu lalu, sudah pakai spider. Kita punya alatnya,” katanya di Bandung, Rabu (19/11).
Selain itu, upaya lain DBMP dalam mencegah banjir yaitu memperbaiki drainase, sepertihalnya proyek percontohan gorong-gorong di Jalan Braga dan Jalan LLRE. Martadinata (Riau).
“Kalau berhasil, kita akan pakai untuk gorong-gorong lainnya. Ini kan lubangnya cukup besar sehingga mampu mengalirkan luapan air. Mudah-mudahan berhasil,” ujarnya.
Sementara untuk banjir di daerah lain, lanjut Iskandar, terjadi karena adanya drainase yang tersedimentasi. Tetapi saat ini, DBMP sudah memiliki paket pekerjaan, namun belum selesai atau baru tahap pengerukan.
“Baru enam hari kerja. Di sana kan dekat TPS, jadi kalau hujan besar, suka meluber dan memenuhi gorong-gorong,” ucapnya.
Sedangkan untuk di wilayah Jalan Soekarno Hatta-Gedebange, dia memastikan ada solusi jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka panjang, akan dibangun gorong-gorong berukuran besar, bersamaan dengan pembukaan jalur KM149 atau akses ke Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
“Di sana itu sungai Cinambo ada penyempitan sehingga air melimpah ke jalan. Padahal, jalur sungai harusnya sama. Kita sudah perbaiki gorong-gorong di Jalan Rumah Sakit, pakai water jet,” tandasnya.