Hasil Pencarian Nihil, THC Bandung Tarik Anggotanya Dari Nepal

Oleh: JB-02

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Tim Assement Taruna Hiking Club (THC) Bandung akhirnya  memutuskan menarik anggotanya dari Nepal setelah upaya pencarian tiga pendaki asal Bandung pasca gempa Nepal, Sabtu, (25/4) lalu tak kunjung membuahkan hasil.

Seperti diketahui, tiga anggota THC dikabarkan hilang pasca gempa dahsyat berkekuatan 7,9 skala richter yang meluluhlantakan negara seribu kuil itu. Ketiganya adalah Jeroen Hehuwat, 39, Kadek Andana, 26, dan Alma Parahita, 31.

Staf Crisis Center Bobby Irham mengatakan, sejak 9-10 Mei, THC Bandung sudah menarik seluruh tim assement dari Nepal. Disebutkan Bobby, Victor, Reggi dan Sofyan sudah kembali ke Indonesia lebih dulu. Setelah itu, disusul Gyaista, Agung, dan Benjamin.

Tim pencarian yang sudah berada di Nepal sejak 29 April hingga 9 Mei diperkirakan akan tiba di Tanah Air, Selasa (12/5).‬

Menurut Bobby, untuk sementara, THC tidak akan mengirimkan tim pencarian baru ke Nepal. THC akan memanfaatkan jalur komunikasi melalui pemerintah Indonesia dan NGO (non government organization) yang  berada di sana.‬

“THC tidak ngirim ke sana untuk melakukan assement secara langsung, tetapi memanfaatkan chanel yang kita punya via pemerintah dan swasta. Contoh kita ada warga Indonesia di sana yang jadi anggota tim pencarian. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan sejumlah NGO,” jelas Bobby kepada Jurnal Bandung, di Bandung, Senin (11/5).

‪Terlebih, kata Bobby, proses evakuasi dan pencarian kini sudah diambil alih sepenuhnya oleh Pemerintah Nepal. Sehingga, untuk mendapatkan informasi terbaru, pihaknya sangat mengandalkan peran Pemerintah Indonesia di sana.‬

‪‪Bobby mengungkapkan, dari seluruh data yang dianalisis, termasuk temuan temuan jasad di sana, dipastikan belum ada anggota THC yang ditemukan. Hingga kini, THC pun belum menetapkan status terhadap ketiga anggotanya yang hilang tersebut.

“Saat ini statusnya belum ditemukan. Kami masih menyimpan optimisme lewat data-data yang ada, apapun kemungkinannya, baik atau buruk. Kita juga sudah sebar data korban berupa foto, identitas, dan data-data terakhir, termasuk data pakaian yang terakhir digunakan. Kita sebar juga di beberapa RS, di Kathmandu dan Dhunce,” tandasnya.‬

Tinggalkan Balasan