Halo-halo Bandung Membahana di Balai Kota Bandung
Oleh: Ridwan Farid

Jurnal Bandung – Suasana Balai Kota Bandung di Jalan Wastukencana mendadak riuh saat rombongan pawai obor tiba. Tak lama kemudian, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyalakan corong obor raksaksa yang ditempatkan di tengah lapangan Balai Kota Bandung.
Api yang berkobar pun disusul tepuk tangan semua orang yang hadir. Sesaat setelah itu, lagu Halo-halo Bandung pun membahana.
Halo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Saat itu, Ridwan Kamil berdiri sebagai dirigen, seluruh peserta pawai obor pun tampak larut menyanyikan lagu ciptaan Ismail Marzuki itu.
Sambil menatap api yang berkobar di atas corong obor, mereka seakan tengah mengingat peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946 silam dimana Kota Bandung sengaja dibakar hingga luluh lantak.
Pawai obor sendiri merupakan rangkaian acara peringatan Bandung Lautan Api. Sebelum tiba di Balai Kota Bandung, seluruh peserta pawai obor melakukan longmarch sekitar 10 kilometer.
Mereka berjalan selama lebih dari dua jam mulai dari Taman Tegallega kemudian melintasi Jalan Pelajar Pejuang-M Ramdhan-Karapitan-Asia Afrika-Cikapundung Barat-ABC-Braga-Suniaraja-
Sepanjang perjalanan, peserta pawai obor yang jumlahnya ribuan itu menampilkan beragam atraksi mulai marching band hingga kesenian tradisional. Mereka pun tak henti-hentinya menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Peserta pawai obor juga terlihat menggunakan berbagai jenis pakaian mulai pakaian tradisional hingga pakaian ala militer. Tampak pula sebagian dari mereka membawa beragam maskot seperti miniatur monumen Bandung Lautan Api dan angklung raksasa.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengapresiasi semangat para peserta pawai obor seraya berharap semangat Bandung Lautan Api bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Semangatnya luar biasa sekali,” ucap Emil kepada Jurnal Bandung seusai upacara pawai obor, Senin (23/3) malam.
Menurut Emil, dalam acara peringatan Bandung Lautan Api tahun ini, Pemkot Bandung menggelar serangkaian acara yaitu ziarah ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, pawai obor, dan upacara peringatan Bandung Lautan Api yang dipusatkan di Taman Tegallega, Selasa (24/3).
Selain memeringati Bandung Lautan Api, pihaknya juga memberikan uang kadeudeuh kepada para veteran. Menurut Emil, mulai bulan ini, Pemkot Bandung dan Kementerian Pertahanan akan memberikan tunjangan kepada 860 veteran yang nilainya bervariasi mulai Rp750 ribu hingga Rp1,5 juta.
”Ini sebagai rasa penghormatan kepada veteran dan pesan kepada masyarakat bahwa dalam hidup ada pengorbanan. Pengorbanan itu hadir dalam peristiwa Bandung Lautan api. Semangat melawan kolonialisme, pengabdian kepada negara dan pemerintah dengan membakar rumah dan gedung,” ungkapnya.
Emil berharap, semangat Bandung Lautan Api ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Emil mencontohkan, melalui kerja bakti, warga bisa dikatakan sudah berkorban karena memberikan tenaganya secara sukarela.
”Nah kerja bakti ini contoh kecil yang dapat diaplikasikan di zaman modern. Kalo segalanya pakai hitung hitungan, pakai pamrih, itu namanya bukan pengorbanan. Dalam konteks modern, siapapun bisa berkorban bisa melalui waktu, tenaga, maupun pikiran,” sebut Emil.
Dalam peringatan Bandung Lautan Api kali ini pun, Emil akan berupaya menjadikan peringatan Bandung Lautan Api sebagai hari bersejarah nasional.
Dia mengaku telah meminta bantuan anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Bandung-Cimahi untuk mendorong pemerintah pusat menetapkan peringatan Bandung Lautan Api sebagai hari bersejarah nasional agar Bandung Lautan Api bisa diperingati seluruh rakyat Indonesia.
“Yang membuat sulit itu adalah masalah persepsi. Ini (Bandung Lautan Api) masih dianggap peristiwa lokal. Padahal, kalau menurut saya, tidak ada pengorbanan terbesar dalam sejarah republik ini dari sisi masyarakat kecuali Bandung Lautan Api. Coba sekarang rumah disuruh dibakar, pasti enggak mau. Tapi orang tua kita tidak berfikir dua kali. Ini sungguh menginspirasi secara nasional,” pungkas Emil.