Emil: Waktu Pelaksanaan Survei Kemacetan Kurang Tepat

Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnalbandung.com – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi survei yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengabdian Masyarakat (PPKPPM) Universitas Kebangsaan (UK) yang hasilnya menyebutkan Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil tak mampu atasi kemacetan.

Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, hasil survei ini merupakan masukan yang sangat berharga baginya.

Namun begitu, Emil mengingatkan bahwa survei ini dilakukan di saat tingkat kemacetan di wilayahnya sedang meningkat akibat Pemkot Bandung tengah memperbaiki saluran air dan trotoar di seluruh wilayahnya.

“Survei ini dilakukan saat perbaikan, saat macet dimana-mana, saat mood warga sedang tidak baik, kemacetan lagi parah-parahnya,” kata dia.

Hasil ini, lanjut dia, mungkin berbeda jika dilakukannya pada awal tahun lalu. Meski begitu, pihaknya mengaku terlecut untuk terus berupaya mengatasi kemacetan di Kota Bandung.

“Kita terus berupaya,” tandas Wali Kota yang akrab disapa Emil itu.

Sementara itu, Tim Pertimbangan Kebijakan Publik Wali Kota Bandung, Arfi Rafnialdi mengakui, saat ini Pemkot Bandung memang kesulitan mengatasi kemacetan. Salah satunya, akibat pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan keberadaan jalan.

“Jalan per tahun nambah 1%, kendaraan nambah 9% per tahun,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan memperbaiki sarana transportasi massal.

“Langkah pertama memperkuat publik transport. Makanya TMB (bis) terus dibuat lebih banyak,” katanya.

Selain itu, pada 2017 ini, Pemkot Bandung menargetkan pembangunan tiga jembatan layang. Selanjutnya, pihaknya pun akan mengenakan tarif mahal pada parkir kendaraan di badan jalan.

“Jadi nanti orang disuruh milih tidak bawa mobil, karena mahal,” katanya.

Tinggalkan Balasan