Emil Ingatkan Kaum Ibu Pilah Informasi bagi Anak-anaknya

Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnalbandung.com – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta para orang tua meningkatkan perannya dalam memberi pendidikan kepada anak-anaknya.

Menurut dia, hal ini penting agar keluarga memiliki ketahanan yang kuat serta tumbuh kembang anak berada dalam jalur yang benar.

Wali Kota yang akrab disapa Emil itu menilai, suatu negara akan kuat jika lingkungan keluarganya pun kuat. Untuk mewujudkan hal itu, orang tua dituntut berperan lebih serius lagi.

Dia menyebut, sumber ketahanan keluarga yang kuat, salah satunya berada pada seorang ibu. Emil menyebutkan, Ibu memiliki peranan yang luar biasa dalam perjalanan setiap keluarga.

Sebagai contoh, untuk menciptakan keluarga yang harmonis, tugas dari seorang ibu adalah mencegah anak-anaknya dari berbagai provokasi informasi. Terlebih, di era teknologi yang modern seperti saat ini, berbagai informasi yang belum tentu baik mudah tersebar dan diterima anak-anak.

“Saya ingatkan masalah dari ibu itu bukan mencari informasi, tetapi perlu memilah informasi. Jangan langsung percaya saat informasi baru muncul,” ungkap Emil di Bandung, Selasa (20/12).

Saat menerima informasi, kata dia, orang tua harus melakukan pengecekan ulang untuk memastikan kebenarannya. Seorang Ibu pun, lanjutnya, harus menggunakan cara-cara kekinian dalam memberi nasehat kepada anak-anaknya.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei di Kota Bandung, sumber kebahagiaan masyarakat berasal dari keharmonisan keluarga. Selain itu, tingkat komunikasi di antara mereka pun menjadi faktor lain penyebab kebahagiaan.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, belum kuatnya ketahanan keluarga di sebagian besar masyarakat mengakibatkan terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.

Oleh karena itu, Ineu meminta semua pihak meningkatkan kepedulian terhadap kondisi sekitar. Masyarakat diharapkan mengetahui kondisi ketahanan keluarga warga lainnya agar persoalan yang terjadi bisa segera diatasi.

“Siapa lagi yang akan peduli, kalau tidak kita. Kalau hanya mengandalkan pemerintah, maka penyelesaiannya akan lama,” ujarnya.

Selain kekerasan, lemahnya ketahanan keluarga pun menjadi penyebab penyimpangan orientasi seksual. Fenomena lesbisan, gay, transgender, dan biseksual (LGBT) saat ini banyak ditemukan di Jabar.

“LGBT di Jabar masih menduduki ranking yang besar,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan