Emil Geram Lihat Kendaraan Parkir di Trotoar, Seorang Sopir Kena Gertak

Oleh: Ferry Prakosa

foto oleh: Ferry Prakosa
foto oleh: Ferry Prakosa

Jurnal Bandung –  Di tengah perjalanan pulang seusai menghadiri kegiatan pemberian bantuan gerobak sampah bermotor kepada pondok pesantren Sindang Sirna, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tiba-tiba menghentikan laju mobil dinasnya.

Pria yang akrab disapa Emil ini menghentikan kendaraannya lantaran gerah melihat warga yang sengaja memarkirkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat di atas trotoar di bilangan Jalan Holis Kota Bandung.

Salah seorang korban kekesalan Emil adalah pemilik truk dengan pllat nomor D 8059 DO. Pemilik truk berbadan tambun itu sempat akan memindahkan kendaraannya. Namun, Emil yang langsung menghampirinya memintanya agar turun dari kendaraannya.

“Kenapa parkir di sini. Logikanya ini kan  jalur untuk manusia, untuk orang jalan. Kalau semua pikiran kaya akang Bandung bakal riweuh,” kata Emil, Senin (29/12).

Pria itupun tak dapat mengelak dan memungkiri kesalahannya. Dia hanya mampu berdalih kalau yang dipakainya bukan trotoar, melainkan perpotongan pintu masuk dan trotoar.

“Sama saja. Ini masuknya juga trotoar. Kalau rusak mau ganti?” gertak Emil.

Setelah meminta kartu identitas, Emil langsung meminta pemilik truk tersebut membuat surat pernyataan di hadapan polisi bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Emil melanjutkan perjalanannya, namun baru sekitar 300 meter melanjutkan perjalanan, Emil kembali mendapati mobil yang parkir di trotoar.

Mobil jenis Suzuki Katana dengan nomor polisi  D 228 AI itu terparkir rapi di atas trotoar yang baru selesai dibangun. Emil dan beberapa ajudannya kemudian mencari pemilik jip tersebut.

foto oleh: Ferry Prakosa
foto oleh: Ferry Prakosa


Namun karena tidak menemukan, Emil langsung memerintahkan ajudan dan patroli pengawal untuk mencabut pentil mobil tersebut. Benar saja, setelah menerima perintah, empat ban mobil tersebut langsung gembos.

Tidak sampai di situ, Emil juga menyelipkan sebuah surat yang ditulisnya langsung serta dibubuhi tanda tangannya.

“Pedestrian itu buat jalan manusia, bukan untuk parkir mobil,” tulis Emil dalam suratnya.

foto oleh: Ferry Prakosa
foto oleh: Ferry Prakosa

Tinggalkan Balasan