DPRD Jabar Prihatin dengan Nasib Guru Honorer
Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung mengaku prihatin dengan nasib guru non pegawai negeri sipil (PNS) atau dikenal guru honorer menyusul rencana penghapusan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Guru non PNS ada 48 ribu lebih, sedangkan ribuan guru non PNS ini sangat membutuhkan dana BOS,” katanya kepada Jurnal Bandung di Gedung DPRD Jabar, Kamis (15/1).
Dikatakan dia, selain guru non PNS, seluruh satuan pendidikan di sekolah juga membutuhkannya.
“Dana BOS ini bukan hanya honorarium guru non PNS, tapi juga para penjaga sekolah, tukang kebun sekolah, dan satuan pendidikan lainnya,” sebutnya.
Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat masyarakat Jabar, Untung berjanji akan berusaha maksimal agar dana BOS provinsi tidak sampai dihapuskan.
“Kebijakan tentang menghilangkan dana BOS dengan alasan sudah terpenuhi dari pusat sangat tidak benar karena kebutuhan para siswa itu bukan hanya sekedar sekolah. Para orang tua siswa akan terbebani oleh seragam, buku, hingga transportasi. Jika ini dibiarkan, jauh dari kata sekolah gratis. Bahkan sekolah jatuhnya menjadi mahal,” ungkapnya.