DPRD Jabar Berharap RSUD di Jabar Miliki Fasilitas Mumpuni

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnalbandung.com – DPRD Jawa Barat berharap, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jabar bisa menjadi rumah sakit rujukan. Disamping itu, memiliki fasilitas yang bisa menunjang pelayanan terhadap pasien.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Dadi Rochanadi mengatakan, sejauh ini, fasilitas di RSUD masih sangat terbatas. Kondisi tersebut menjadikan masyarakat berbondong-bondong datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Karena keterbatasan itu maka para pasien di daerah pun akhirnya berbondong bondong datang ke rumah sakit hasan sadikin untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal,” jelas Dadi di Bandung, Senin (5/12).

Dia juga mengakui, saat ini, kondisi RSUD di Jabar masih sangat memprihatinkan, sehingga perlu didorong dengan fasilitas yang mumpuni.

“Mestinya RSUD itu dilengkapi dengan peralatan tercanggih. SDM dan dokternya juga harus lebih profesional. RSUD harus jadi rumah sakit rujukan jadi tidak semua tertuju ke RSHS,” katanya.

Seperti halnya untuk ruang rawat inap, sebut Dadi, saat ini RSUD di kabupaten/kota di Jabar masih kekurangan ruangan rawat inap. Padahal, idealnya RSUD bisa memiliki minimal sekitar 1.000 ruang rawat inap.

“Kalau sekarang RSUD paling hanya memiliki di bawah 500 ruang rawat inap,” sebutnya.

Namun demikian, untuk mendorong hal itu, diperlukan komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif, termasuk sinergi antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat.

“Pembangunan RSUD di daerah perlu diberi anggaran untuk bisa naik kelas dan meningkatkan pelayanan, seperti RSUD Sentot Indramayu, RSUD Arjawinangun, RSUD Waled, dan RSUD Gunung Jati. Kalau ditingkatkan mestinya bisa di-handle semua, tidak perlu pasien datang ke Bandung. Hanya saja daya tampung terbatas karena rata-rata di daerah terkendala keahlian dokter, makanya pasien lari ke RSHS,” bebernya.

Lebih lanjut Dadi pun mengatakan, dilihat dari klasifikasinya, saat ini RSUD di Kabupaten/kota mayoritas klasifikasinya masih type C, sehingga hal itu perlu lebih ditingkatkan.

“Mayoritas type C, yang B itu jarang, makanya itu harus didorong, terutama dengan bantuan keuangan,” jelasnya.

Selain itu, infrastruktur jalan menuju RSUD pun harus dibenahi, seperti halnya di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung. Menurutnya, jalanan di daerah RSUD Al Ihsan belum memadai, apalagi daerah tersebut cenderung rawan terhadap kemacetan.

“Mestinya jalan yang menuju ke sana itu diperlebar hingga 4 jalur, sehingga orang yang mau ke rumah sakit pun tidak mengalami gangguan kemacetan. Syukur-syukur dibukakan jalan tol menuju ke sana,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan