Disdukcapil dan Petugas Kecamatan Rancaekek Jemput Bola Rekam Data E-KTP
Oleh: Dadan Burhan AA
Jurnal Bandung – Dari 139.000 jiwa wajib kartu tanda penduduk (KTP) di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, 17.000 jiwa di antaranya belum melakukan perekaman data KTP elektronik (e-KTP).
Kasi Pemerintahan Kecamatan Rancaekek Oji Syaeroji mengatakan, 17.000 jiwa yang belum melakukan perekaman data e-KTP tersebut merupakan data kotor yang telah direkap oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung.
“Itu data kotor dari Disdukcapil. Kendalanya itu, NIK nya belum tunggal, domisili, serta kaitan pekerjaan dan waktu. Jadi mereka ini belum merekam data,” kata Oji kepada Jurnalbandung.com di Kantor Kecamatan Rancaekek, Senin (10/10).
Salah satu kendala utamanya, kata Oji, yakni berkaitan dengan pekerjaan. Menurutnya, kebanyakan penduduk Rancaekek wajib KTP belum melakukan perekaman data e-KTP karena sebagian besarnya tidak libur pada hari kerja kantor kecamatan.
Sementara, lanjut Oji, kecamatan pada hari Sabtu dan Minggu juga tidak memiliki aktivitas pekerjaan. Untuk mengatasinya sekaligus mempercepat perekaman data e-KTP, pihaknya bersama Disdukcapil Kabupaten Bandung menerapkan sistem jemput bola.
“Saat ini Disdukcapil melakukan perekaman data secara mobile ke tiap-tiap desa. Petugas kecamatan sendiri menyediakan waktu di hari Sabtu untuk warga yang mau merekamkan data. Ikut juga mobile ke desa sesuai permintaan,” terangnya.
Oji mencontohkan, di Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, aparat desa berinisiatif memverifikasi data warga secara door to door.
“Kepala desa membuat surat edaran yang ditujukan kepada lembaga desa untuk dilibatkan dalam mengumpulkan data. Jadi data setiap kepala keluarga bisa valid karena langsung didatangi,” jelasnya.
Selanjutnya, aparat desa tersebut melaporkan data tersebut ke pihak kecamatan. Hal itu dilakukan agar tidak ada data yang double, sehingga pencetakan e-KTP bisa cepat dilakukan.
“Kemarin sempat terjadi kurang koordinasi juga antara operator kecamatan dengan kabupaten. Makanya, dari 1.834 e-KTP yang sudah dicetak, 40% double. Itu hampir setiap desa ada,” katanya.