Di Tengah Keterbatasan, Annisa Bertekad Buktikan Prestasi

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Foto yuga Khalifatusalam
Foto yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Di tengah keramaian upacara pembukaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (15/10), wajah perempuan muda berkursi roda itu memancarkan kebahagian dan optimisme.

Sore itu, meskipun cuaca mendung, bahkan turun gerimis, namun semangat juang perempuan muda itu sangat terlihat jelas pada raut wajahnya.

Menjadi korban bulying adalah makanan sehari-hari baginya. Dihina teman-teman menjadi hal yang biasa. Itulah yang selama ini selalu dirasakan perempuan asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

Namanya Annisa Rahmadani, umurnya 19 tahun. Fisiknya memang tidak sempurna, namun semangat dan kegigihannya untuk meraih prestasi menjadi sebuah ambisi besar baginya.

Hinaan yang diterimanya dia jadikan pecutan keras untuk meraih prestasi di ajang Peparnas XV/2016. Annisa ingin membuktikan bahwa dirinya mampu mengukir prestasi di tengah keterbatasan.

Sempat dipandang sebelah mata, namun Annisa telah membuktikan ambisinya lewat olahraga panahan. Dia mampu berprestasi dan berbuat banyak untuk Provinsi DIY.

Kini, Annisa masuk dalam tim panahan Peparnas XV/2016 mewakili DIY. Annisa akan kembali membuktikan jika dirinya bisa mengharumkan tempat kelahirannya, meski dalam keterbatasan fisik.

“Motivasinya ingin menunjukkan kalau kita bisa seperti yang lain,” ujar Annisa kepada jurnalbandung.com di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (15/10).

Annisa mengatakan, hinaan dari orang-orang bukan lagi hal yang menyakitkan baginya. Hal itu pun tak menyurutkan semangat Annisa dan menjadikannya down. Sebaliknya, hal itu menjadi penyemangat baginya untuk meraih prestasi.

Terbukti, meskipun dengan segala terbatasan, namun kerja keras Annisa telah mengantarkannya mewakili DIY di ajang Peparnas. Selain kerja keras, kata Annisa, kekuatan doa juga mengiringinya dalam meraih prestasi.

Berlatih keras selama sebulan terakhir, Annisa membidik minimal satu medali emas di cabang olahraga panahan Peparnas XV/2016. Dia pun ingin membuktikan jika orang yang duduk di kursi roda memiliki kemampuan memanah yang patut diperhitungkan.

“Insya Allah, mudah-mudahan bisa dapat emas. Saya yakin,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan